... grounded atau tidak boleh menerbangkan pesawat selama dua minggu, selain untuk memulihkan psikologis...
Sleman (ANTARA News) - Kapten pilot Sriwijaya Air yang tergelincir dan terperosok di Bandara Interasional Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa sore (20/12, Tanto Indarto, sementara waktu tidak diijinkan menerbangkan pesawat.

"Kapten Pilot tersebut grounded atau tidak boleh menerbangkan pesawat selama dua minggu, selain untuk memulihkan psikologis, ia juga harus menjalani pemeriksaan di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," kata Director Keselamatan Sriwijaya Air, Toto Subandoro, di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, terapi psikologis terhadap pilot dan awak penerbangan yang mengalami musibah mutlak dilakukan.

"Saat musibah kapten pilot Tanto Indarto didampingi kopilot Caesarendra dan awak pesawat penerbangan Ririn, Karlina, Pito S, dan Theresia Dewi," katanya.

Pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ230 berangkat dari Jakarta pukul 13.45 WIB, sekitar 50 menit kemudian seharusnya sudah mendarat di Adisutjipto Yogyakarta.

Namun, karena saat itu bandara ditutup akibat cuaca buruk, dan jarak pandang hanya 500 meter, maka pendaratan dialihkan ke Surabaya. Pesawat tersebut di Surabaya mengisi bahan bakar, dan berangkat lagi menuju Yogyakarta.

Saat melakukan pendaratan, pesawat Sriwijaya beregistrasi PK CKN itu tidak terkendali karena tidak bisa direm, sehingga terus melaju hingga sisi timur landasan, dan kemudian tergelincir di sisi kiri landasan, serta terperosok di area rumput, baru pesawat bisa berhenti.

Lima orang terluka akibat tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air di ujung timur landas pacu Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta pada Selasa pukul 17.13 WIB itu.***4***



Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011