Islamabad (ANTARA News/Xinhua-0ANA) - Pakistan dan India akan mengadakan pembicaraan tentang nuklir dan langkah-langkah membangun kepercayaan (CBMs) pekan depan sebagai bagian dari proses dialog bilateral, kata Departemen Luar Negeri pada Kamis.

"Sebagai bagian dari kelanjutan proses dialog antara Pakistan dan India, putaran kelima pembicaraan tingkat ahli mengenai Langkah-langkah Membangun Kepercayaan konvensional, dan putaran keenam pembicaraan tingkat-ahli tentang Langkah-langkah Membangun Kepercayaan Nuklir, akan diselenggarakan di Islamabad masing-masing pada 26 dan 27 Desember 2011," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Abdul Basit.

Munawar Saeed Bhatti, Sekretaris Tambahan, Departemen Luar Negeri, akan memimpin delegasi Pakistan untuk kedua pertemuan kelompok ahli.

Di sisi India, D. Bala Verma, Direktur Jenderal, Departemen Luar Negeri, akan memimpin Kelompok CBMs Nuklir, sementara Yashwant Sinha K., Sekretaris Gabungan Departemen Luar Negeri (MEA), akan memimpin Grup CBMs Konvensional.

Sekretaris Luar Negeri kedua negara bertemu di Islamabad pada Juni 2011 di mana kedua belah pihak sepakat untuk kembali mengadakan pertempuan dua kelompok ahli.

Kelompok-kelompok pakar itu terakhir bertemu di New Delhi pada Oktober 2007.

Ini akan menjadi pertemuan pertama Kelompok Kerja Gabungan pada CBMs nuklir dan konvensional di lebih dari empat tahun meskipun para pejabat lainnya, termasuk dua Sekretaris Luar Negeri telah membahas masalah ini dalam pertemuan terakhir di Islamabad dan New Delhi.

Masalah-masalah yang diharapkan akan dibahas pada pertemuan yang akan datang antara lain terkait CBMs dengan Jammu dan Kashmir, dan uji rudal dan langkah-langkah untuk meningkatkan Pengawasan Lintas Perbatasan perdagangan dan perjalanan, kata sumber.

Kelompok Kerja Bersama CBMs nuklir dan konvensional terakhir kali bertemu pada Oktober 2007.

India dan Pakistan kembali melaksanakan proses dialog mereka pada awal tahun ini setelah jeda lebih dari dua tahun, sesudah serangan Mumbai tahun 2008 yang mempersalahkan Pakistan sebagai basis kelompok militan yang melakukan serangan.

(Uu.H-AK/H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011