Wang-wangi, Sultra (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines akan berupaya melayani penerbangan rute Makassar - Wakatobi via Baubau dan Wakatobi - Kendari (pulang-pergi) setiap hari.

"Itu karena pengguna jasa transportasi udara di daerah ini dari hari ke hari terus meningkat. Untuk tahap awal, mereka baru melayani rute Makassar - Wakatobi dan Wakatobi-Kendari via Baubau dua kali dalam seminggu," kata Bupati Wakatobi, Hugua, di Wangi-wangi, Minggu.

Hugua mengatakan, kehadiran pesawat Merpati yang melayani jalur Makassar - Baubau - Wakatobi - Kendari PP (pulang-pergi) itu akan meningkatkan daya saing Wakatobi dalam perebutan pasar pariwisata dunia.

Oleh karena itu, kata dia, dalam upaya memudahkan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara menjangkau Wakatobi, maka Pemerintah Kabupaten Wakatobi akan terus berupaya membuka akses tranportasi di wilayah itu, baik melalui udara maupun laut.

"Melalui jalur transportasi laut, saat ini kami sedang membuka jalur penyeberangan Fery Wakatobi - Lasalimu, Buton. Dalam waktu dekat, juga akan membuka jalur pelayaran Wakatobi - Lembata, Nusa Tenggara Timur," katanya.

Menurut dia, terbukanya akses transportasi udara dan laut tersebut akan semakin mendorong peningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Wakatobi.

"Dengan frekuensi penerbangan di Wakatobi yang sudah dilayani dua pesawat `Ekspres Air` setiap hari dan Merpati dua kali seminggu serta jalur transportasi laut Wakatobi - Lasalimu, maka mobilitas barang dan jasa juga akan semakin meningkat, sehingga berbagai kegiatan usaha ekonomi masyarakat akan semakin berkembang," katanya.

Menurut dia, ketika suatu daerah mudah dijangkau dengan transportasi udara dan laut maka daerah tersebut akan semakin ramai dikunjungi, baik wisatawan maupun pelaku dunia usaha lainnya.

Hal itu karena ketersediaan sarana transportasi udara dan laut tersebut akan memudahkan dan memperlancar arus transportasi angkutan barang dan jasa di daerah tersebut.

"Terbukanya arus transportasi dari berbagai sisi, akan memudahkan hasil-hasil pertanian, perkebunan dan perikanan masyarakat atau berbagai produk barang yang dihasilkan dunia usaha, diangkut keluar ke daerah-daerah pemasaran," katanya.

Menurut Bupati Hugua, sebelum bandara Matahora dioperasikan pada tahun 2009, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi hanya sebesar 7,9 persen per tahun.

Pascapengeoperasian bandara Matahora yang dilayani satu maskapai penerbangan setiap hari, pertumbuhan ekonomi Wakatobi setiap tahun rata-rata mencapai 10,03 persen, bahkan saat ini sudah mencapai 13,5 persen, jauh berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.

"Di Indonesia, yang mengalami pertumbuhan ekonomi seperti ini, hanya Kabupaten Wakatobi dan pertumbuhan ekonomi akan terus dipertahankan dengan cara terus membuka akses tranportasi dari berbagai penjuru," katanya.

(ANT-227/E011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011