... Dengan demikian ada surplus penerimaan sebesar Rp15,143 triliun...
Jakarta (ANTARA News) Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan, Agung Kuswandono, menyatakan realisasi penerimaan Bea dan Cukai sampai dengan 22 Desember 2011 telah mencapai Rp127,762 triliun, yang berarti melampaui target dalam APBN-P 2011.

Secara rinci, Kurwandono menyebutkan dalam periode yang sama, realisasi Bea Masuk mencapai Rp24,684 triliun, Bea Keluar sebesar Rp28,267 triliun, dan realisasi penerimaan Cukai sudah mencapai Rp74,811 triliun.

"Dengan demikian ada surplus penerimaan sebesar Rp15,143 triliun," jelasnya. Disebutkan pula, prediksi penerimaan Direktorat Jenderal Bea Cukai sampai dengan akhir tahun 2011 secara rinci adalah sebagai berikut.

Dalam persentase capaian, maka Bea Masuk diprediksikan mencapai Rp25,057 triliun atau 116,5 persen dari yang ditargetkan, Bea Keluar Rp28,626 (112,5 persen), Cukai Rp75,663 triliun (111,2 persen). Sehingga total prediksi penerimaan bea cukai secara keseluruhan adalah Rp126,346 (112,5 persen), padahal target tahun ini hanya Rp115 triliun.

Menurut dia, untuk mengejar target penerimaan tersebut pihaknya mengandalkan pajak ekspor produk minyak sawit mentah (CPO). Hal ini dikarenakan penerimaan bea cukai dari bea keluar CPO cukup tinggi karena harga internasional yang naik.

Untuk 2012, katanya, pihaknya mengakui target penerimaan bea cukai yang ditetapkan dalam APBN 2012 cukup berat. Selain itu, terdapat tantangan yang berasal dari faktor eksternal, yakni ancaman menurunnya permintaan dan menurunnya harga CPO yang selama ini memberikan kontribusi terbesar untuk penerimaan bea keluar.

Dalam APBN 2012 pemerintah mengusulkan target penerimaan bea cukai sebesar Rp 114,876 triliun, lebih rendah 0,1 persen dibandingkan target APBNP 2011.

Secara rinci, target penerimaan bea masuk dalam APBN 2012 adalah Rp23,534 triliun, naik 9,5 persen dibandingkan APBN-P 2011. Penerimaan cukai sebesar Rp72,443 triliun, naik 6,4 persen dari pagu APBN-P 2011. Untuk bea keluar, pemerintah mengusulkan target penerimaan sebesar Rp 18,889 triliun, turun 25,7 persen dari APBN-P 2011 yang sebesar Rp 25,439 triliun. (ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011