Jakarta  (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang Rabu masih akan berkisar antara 3.700 hingga 3.800 poin, karena kegiatan pasar melesu, kata pengamat pasar modal, David Nathanael.

Hal tersebut lantaran sebagian pelaku pasar lokal telah meninggalkan pasar, karena mereka menyambut liburan panjang akhir tahun, katanya di Jakarta, Rabu.

David Nathanael, yang juga analis PT First Asia Capital, mengatakan bahwa lesunya kegiatan pasar itu terlihat dari volume transaksi yang hanya mencapai tiga miliar saham dengan nilai Rp1 triliun.

Biasanya volume perdagangan di Bursa EFek Indonesia (BEI) mencapai antara Rp3 triliun hingga Rp4 triliun. Namun, pelaku asing hanya melakukan pembelian saham sebesar Rp30 miliar yang ditujukan kepada saham Astra Internasional, Bank BRI dan saham Telkom.

Pembelian saham Bank BRI misalnya karena Price Earning Ratio (PER) saham emiten itu masih murah hanya 10,9 kali, namun aksi beli asing relatif kecil, katanya.

Menurut dia, sepinya kegiatan pasar saham di dalam negeri, karena Bursa New York dan Jepang cenderung melesu, karena sebagian pelaku asing telah meninggalkan pasar menyambut liburan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012.

"Kami memperkirakan pasar saham masih akan melesu pada hari berikutnya," katanya.

Padahal, lanjut David, di Amerika Serikat (AS) muncul sejumlah data positif yang biasanya akan memicu pelaku pasar melakukan pembelian saham.

Isu positif itu antara lain Indeks Konsumen AS menguat pada Desember menjadi 64,5 dari November 2011 yang hanya 55,2. Bahkan Amerika Serikat berencana akan kembali melakukan aksi quantitative easing dalam upaya mendorong ekonominya tumbuh lebih baik, tuturnya.

Ia mengatakan, indeks saat ini turun, karena sebagian pelaku cenderung melepas sahamnya untuk menyambut liburan akhir tahun. Apalagi rencana emiten saham untuk melakukan window dressing (memperbaiki harga sahamnya) sampai saat ini masih belum terjadi..

Meski demikian, David optimistis indeks BEI akan dapat mencapai angka 3.800 poin, apabila window dressing terjadi yang didukung pula aktifnya pelaku pasar asing membeli saham, karena pelaku asing sampai saat ini masih melakukan aksi beli.
(T.H-CS/S004)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011