Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Kamis, masih berpeluang naik sehubungan dengan bermunculannya sejumlah sentimen positif yang dimungkinkan mampu mendorong kegairahan pasar. "Inflasi Februari yang hanya 0,58 persen, penurunan tingkat suku bunga SBI dan penguatan rupiah diharapkan masih dapat mendorong kenaikan indeks," kata Johanes Konradus seorang analis pada Sigma Research Corporation di Jakarta. Kenaikan indeks sebesar 0,7 persen kemarin memang belum mengindikasikan penguatan akan berlanjut, namun angka inflasi dan sentimen positif pertumbuhan ekspor pertambangan diperkirakan masih mampu memotivasi penguatan indeks, katanya. Menurut dia, sejumlah saham unggulan yang berada pada posisi netral, terutama saham-saham yang terkait dengan konsumsi dan sumber daya alam berpeluang naik. Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik 8,6061 poin menjadi 1.239,27 dengan volume transaksi di pasar reguler mencapai 1,1 miliar saham senilai Rp1,09 triliun dimana terdapat 72 saham naik, 42 saham turun dan 60 saham stagnan. Saham yang berhasil membukukan kenaikan besar adalah Tambang Timah Tbk (TINS) naik Rp175 (8,54%) menjadi Rp2.225, Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik Rp125 (6,10%) menjadi Rp2.175, International Nickel Indonesia Tbk (INCO) naik Rp100 (0,64%) menjadi Rp15.700, Telkom Tbk bertambah Rp100 (1,61%) menjadi Rp6.300 dan Bank Rakyat Indonesia Tbk naik 75 (2,31%) ke posisi Rp3.325. Sementara saham yang mengalami penurunan harga terbesar adalah Semen Gresik Tbk (SMGR) turun Rp550 (-2,37%) menjadi Rp22.700, Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) turun Rp200 (-2,94%) menjadi Rp6.600, Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) turun Rp100 (-2,78%) ke posisi Rp3.500, Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) turun Rp100 (-2,42%) menjadi Rp 4.025 dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun Rp100 (-1,04%) ke posisi Rp9.550.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006