Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan (Menkeu), Agus Martowardojo, mengatakan bahwa realisasi anggaran belanja modal hingga akhir tahun mencapai 76,5 persen dari pagu dalam APBN Perubahan 2011 sebesar Rp140,95 triliun.

"Belanja modal akhir November 47 persen, sekarang 76,5 persen, tapi tidak mengurangi koreksi kita. Harusnya ini bisa direalisasikan lebih awal, sehingga pengeluaran negara bisa lebih baik untuk kesejahteraan kita," ujarnya di Jakarta, Rabu.

Terkait masih rendahnya realisasi belanja modal, Menkeu mengharapkan, untuk anggaran 2012, Kementerian Lembaga bisa saling meningkatkan koordinasi dan menyusun rencana kerja yang lebih matang sehingga penyerapan tidak bertumpuk pada triwulan IV.

"Kementerian Lembaga kiranya bisa menyusun procurement dan disburstment plan. Kalau seandainya disburstment plan jelas, kita akan tahu berapa yang bisa diwujudkan hingga akhir tahun, tapi kalau sekarang kita tentu belum sampai di taraf itu," ujarnya.

Untuk itu, pemerintah sudah membentuk tim khusus yang dibawah koordinasi Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) agar penyerapan anggaran belanja modal lebih maksimal mulai awal tahun.

"Kita sudah mendapat arahan dari Presiden dan sudah membentuk suatu tim khusus ada dibawah UKP4 untuk meyakinkan di 2012 realisasi anggaran dapat lebih baik dan dari awal sudah ada penyerapan," ujarnya.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Anggaran memperkirakan, hingga akhir tahun penyerapan anggaran belanja modal hanya mencapai 84,5 persen atau senilai Rp119,1 triliun. Sedangkan, realisasi pendapatan negara per 27 Desember 2011 sebesar Rp1.119 triliun atau 95,7 persen dari pagu dalam APBN Perubahan sebesar Rp1.169,9 triliun.

Sementara itu, dinilainya, realisasi belanja negara mencapai Rp1.165 triliun atau 88,2 persen dari pagu dalam APBN Perubahan sebesar Rp1.320,7 triliun sehingga diperkirakan defisit anggaran mencapai kisaran 0,64 persen.

"Kita betul-betul harus jadikan basis 2011 untuk bisa menjadi realisasi anggaran 2012 lebih baik. Tapi memang kondisi hari per hari kondisi sekarang lebih baik dari tahun lalu. Kita semua kan orientasi pengeluaran harus bukan pada orientasi apa yang dihasilkan, tapi output dan outcome-nya yang kita lihat," demikian Agus Martowardojo.
(T.S034/R010)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011