Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Asosiasi Pemerintahan Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya mengatakan bahwa Ahmad Syafii Maarif atau  Buya Syafii merupakan guru bangsa yang berada di atas semua kepentingan.

"Tentunya kita sangat berduka atas kepergian salah satu guru bangsa di negeri ini," katanya, di Bandarlampung, Jumat.

Wali Kota Bogor itu mengatakan bahwa Buya Syafii merupakan salah satu guru bangsa yang tersisa di Indonesia.

Baca juga: AHY ucapkan dukacita atas kepergian Buya Syafii Maarif

Menurutnya, selama ini almarhum Buya Syafii selalu berdiri di atas semua kepentingan, tidak berpolitik, tidak mengobarkan kebencian, dan selalu menyadarkan semua pihak untuk selalu "on the track" menjadi bangsa.

Bima Arya mengatakan bahwa untuk menjadi politisi, pemimpin, dan tokoh nasional itu mudah. Namun untuk menjadi seorang guru bangsa sangat tidak mudah dan sedikit orang saja yang mampu menjadi itu.

Baca juga: Ketua DPR berduka cita atas wafatnya Buya Syafii Maarif
Baca juga: Pemakaman Buya Syafii di Makam Husnul Khotimah berlangsung khidmat


"Gus Dur itu guru bangsa, Cak Nur itu guru bangsa. Tentunya kita semua sangat berduka karena salah satu guru bangsa kita telah meninggal dunia. Apalagi Saat ini kita krisis guru bangsa," kata dia.

Sebelumnya Cendekiawan Muslim yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah H. Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif meninggal dunia pada Jumat, pukul 10.15 WIB, di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.


 

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022