Majene, Sulbar (ANTARA News) - Hujan yang turun sekitar 10 jam lebih akhirnya mengakibatkan sebagian besar ruas jalan dan puluhan rumah warga di wilayah perkotaan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, terendam banjir dan menghambat aktivitas warga.

Banjir telah terjadi sejak Kamis (29/12) malam, hingga Jumat belum juga surut sehingga merendam sejumlah lokasi strategis di wilayah perkotaan dengan ketinggian air hingga 60 sentimeter.

Ruas jalan yang terendam di antaranya adalah ruas Jl. Andi Pengerang Pettarani, Jl. Amanna Pattolawali, Jl. Hertasning, Jl. KH Muhammad Saleh, Jl. dr Samratulangi, Jl. Wahab Hazasi, serta ruas Jl. Jendral Sudirman.

Beberapa tempat strategis lainnya yang terndam banjir adalah Kompleks Pasar Sentral Majene di Jl. Daeng Lanto Pasewang serta sejumlah ruas jalan Trans Sulawesi, seperti di Jl. Jendral Sudirman dan Jl. Abdul Rasyid.

Akibat banjir tersebut, puluhan rumah warga terendam banjir, aktivitas di Pasar Sentral Majene terganggu, serta sempat membuat arus Trans Sulawesi macet selama beberapa jam karena kendaraan yang melintas harus berhati-hati.

Banjir yang terjadi diperkirakan akibat hujan turun sekitar 10 jam, selain itu beberapa sistem drainase belum berfungsi optimal akibat dalam masa perbaikan sehingga menyumbat arus air ke saluran pembuangan utama.

"Jika dibanding tahun-tahun sebelumnya, sistem drainase tahun ini jauh lebih baik, namun tetap saja sejumlah ruas jalan serta puluhan rumah warga terendam banjir. Hal ini disebabkan oleh hujan yang turun cukup lama," ujar warga Majene, Syamsuddin.

Walau banjir sebagian besar merendam ruas jalan di wilayah perkotaan, namun hanya sekitar puluhan rumah yang terendam akibat ketinggian rata-rata rumah tersebut lebih rendah atau sejajar dengan ruas jalan.

Sementara, sebagian besar rumah lainnya lebih tinggi dari permukaan jalan sehingga masih tetap aman dari rendaman banjir. Kendati demikian, warga mengaku hal ini tetap saja mengganggu aktivitasnya.

Warga Majene, Suaib berharap agar pemerintah segera memebenahi sistem drainase yang masih tersumbat agar aktivitas warga tidak lagi terhambat oleh banjir, utamanya aktivitas Pasar Sentral serta arus kendaraan di sejumlah ruas Trans Sulawesi.

(ANT-284)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011