Quetta, Pakistan (ANTARA News) - Sedikitnya 15 orang tewas dan lebih dari 20 orang lagi cedera ketika ledakan terjadi di kota Quetta, Pakistan barat-daya, Jumat malam (30/12), kata beberapa sumber polisi dan media lokal.

Saluran televisi lokal berbahasa Urdu, Dawn, dengan mengutip beberapa sumber melaporkan jumlah korban jiwa akibat ledakan tersebut naik jadi 15.

Sebelumnya Inspektur Jenderal Wilayah Nazir Kurd, perwira senior polisi di Quetta, ibu kota provinsi Balochistan, mengatakan 10 orang tewas dan sebanyak 30 orang lagi cedera dalam ledakan itu.

Ia juga mengatakan kepada media setempat informasi awal yang dikumpulkan memperlihatkan itu adalah ledakan bom mobil.

Namun satu kelompok separatis lokal, Tentara Pembebasan Balochistan, belakangan mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut dan menyatakan itu adalah serangan bom bunuh diri, bukan serangan bom mobil.

Kelompok tersebut bahkan mengungkapkan nama orang yang melakukan serangan bom bunuh diri itu adalah Darvesh Baloch, demikian laporan Xinhua.

Serangan mematikan tersebut terjadi sekitar pukul 19:00 Jumat di luar satu rumah seorang putra mantan menteri besar provinsi Balochistan di jalan Arbab Karam Khan di kota itu.

Ledakan tersebut sangat kuat sehingga suaranya dapat terdengar sampai 10 kilometer jauhnya dari lokasi ledakan.

Beberapa rumah dan selusin mobil di dekat tempat ledakan mengalami rusak parah, kata polisi.

Sebanyak 40 sampai 50 kilogram bahan peledakan digunakan dalam serangan tersebut, kata polisi. Ditambahkannya, unit penjinak bom juga menjinakkan dua bom lagi yang ditaruh di rumah putra mantan menteri besar itu.

Polisi menyatakan Safiq Mengal, putra mantan seorang menteri besar, selamat dalam serangan tersebut.

Ledakan itu juga diikuti oleh beberapa penembakan. Seorang wartawan media setempat terkena peluru di belakang kepalanya sewaktu ia meliput kejadian tersebut di lapangan.

Namun ia beruntung sebab peluru itu cuma membuat memar belakang kepalanya dan ia berada dalam kondisi stabil, kata seorang rekan wartawan yang cedera itu kepada Xinhua melalui telefon.

Semua korban cedera telah dibawa ke rumah sakit militer dan sipil setelah ledakan tersebut. Kondisi darurat telah diumumkan di semua rumah sakit di kota itu setelah ledakan tersebut sebab banyak orang cedera dalam ledakan itu, Xinhua melaporkan.

(C003/C003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011