Tidak peduli hujan rintik-rintik, pedagang-pedagang terompet TahunBaru itu sudah memenuhi lapangan itu sejak berjam-jam sebelum bedug maghrib terdengar. Harga Rp15.000 hingga Rp50.000 per terompet jadi hal yang dikatakan mereka kepada calon-calon pembeli.
Adu lincah menawarkan sekaligus adu indah kreativitas barang dagangan menjadi hal penting. Bukan cuma seharga puluhan ribu rupiah, karena ada juga yang harganya sampai ratusan ribu rupiah!
Selain di lokasi eks MTQ itu, pedagang terompet dan kembang api juga membanjiri kawasan Kendari Beah, tempat kuliner di Kota Kendari. Jika pedagang terompet boleh cukup tersenyum walau masih kalah sumringah ketimbang tahun lalu, maka rekannya, pedagang mercon, cukup mengernyitkan dahi.
"Akibat hujan yang turun sejak sore hari, membuat dagangan kami hanya sedikit yang laku," kata Sumarno (29) salah seorang pedagang kembang api di Kawasan Kendari Beach.
Sumarno mengaku hingga pukul 21.00 wita, ia baru menjual sekitar 200-an kembang api. Dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, keuntungan yang didapat jauh lebih sedikit.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Provinsi Sultra, Kusnadi, mengatakan, malam pergantian tahun baru kali ini disatukan dengan acara pergantian tahun oleh Pemeritah Kota Kendari yang dipusatkan di lapangan eks MTQ Nasional.
"Penggabungan acara malam pergantian tahun antara Pemprov Sultra dan Pemerintah Kota Kendari ini bertujuan untuk lebih menyemarakan acara pergantian tahun, sekaligus menjalin keakrabkan antara satu sama lain," katanya. (ANT-227)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011