Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dan berkolaborasi dengan Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) yang dituangkan dalam penandatangan nota kesepahaman (MoU) soal penguatan toleransi kehidupan beragama.

“Umat Islam Indonesia selama ini dikenal mencintai negara. Memiliki sikap toleransi dan dikenal menghargai keberagaman. Sudah puluhan tahun kita menjaga keberagaman ini,” kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar dalam keterangan di Jakarta Senin.

BNPT melihat IPI sebagai mitra strategis di mana lembaga pendidikan pesantren diharapkan dapat selalu menyebarkan pesan-pesan toleransi dan moderasi beragama sebagai bentuk pencegahan masuknya paham radikal intoleran yang mengarah pada tindakan kekerasan terorisme.

Baca juga: BNPT: Para penceramah moderat di dunia maya efektif tekan radikalisme

Pesan toleransi itu merupakan wajah dari gerakan Islam moderat yang bertumpu pada nilai-nilai agama dan kebudayaan di mana hal tersebut dikembangkan untuk mendukung pembangunan negara sudah terbentuk sejak dulu, paparnya.

BNPT berharap IPI dapat berperan penuh dengan menguatkan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan kepada santri dan santriwati di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang penuh keberagaman.

Penguatan nilai-nilai tersebut penting agar santri tidak mudah terprovokasi propaganda teroris yang kerap membungkus tujuan politik dengan narasi agama, ujarnya.

Baca juga: BNPT ajak pemuda ciptakan konten kreatif untuk cegah radikalisme

"Kita titipkan pesan kebangsaan ini. Pada masa lalu santri ikut berjuang melawan penjajahan. Sebagaimana adanya Hari Santri Nasional yang dilatarbelakangi upaya meneladani semangat jihad yang didengungkan kepada para santri untuk senantiasa menjaga keutuhan NKRI," katanya.

Jangan sampai, kata Boy Rafli, para santri justru terprovokasi propaganda yang mengajarkan kebencian dan tindakan kekerasan untuk membenci dan melawan saudara sebangsa dan se-Tanah Air.

Ia menambahkan kerja sama yang dibangun dengan IPI merupakan bagian dari pelaksanaan konsep pentahelix penanggulangan terorisme.

"MoU ini bentuk kolaborasi bersama kita dengan semangat konsep pentahelix penanggulangan terorisme. Sedapat mungkin BNPT bekerja sama dengan semua elemen pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media. Kami bergandengan tangan dengan segala pihak dalam mereduksi kekerasan ekstrem," ucapnya.

Baca juga: BNPT ajak lembaga internasional kerja sama putus penyebaran terorisme

Sementara itu, Ketua Umum IPI KH Abdul Muhaimin menyambut baik ajakan kerja sama dan kolaborasi BNPT dalam pencegahan terorisme. Menurutnya, nilai-nilai toleransi adalah nilai-nilai yang orisinal mengakar pada kehidupan pesantren di Indonesia.

"Diperlukan kerja sama yang baik antara BNPT dan IPI. Kita sambut MoU BNPT ini dengan penuh keyakinan. Saya mohon segenap jajaran IPI dapat bekerja sama dengan baik," kata dia.

Dia mengatakan penguatan nilai toleransi di pesantren yang tergabung dalam IPI akan segera dibahas dan ditindaklanjuti dalam Rapim IPI yang berlangsung pada hari  Senin, 30 Mei 2022.

Sebagai lembaga, katanya, IPI memiliki 420 cabang dan 12 ribu pesantren yang tersebar di 34 provinsi. Sebelumnya, BNPT dan IPI telah melakukan pembahasan kerja sama sejak 2021.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022