Penurunan tersebut disebabkan oleh terjadinya penurunan signifikan pada nilai ekspor seluruh golongan barang utama, yakni Konsentrat Tembaga (HS26), Kayu dan Barang dari Kayu (HS44), serta Ikan dan Hewan Air Lainnya (HS03).
Jayapura (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Djarot Soetanto mengatakan, seluruh ekspor Propinsi Papua berupa ekspor non migas sedangkan untuk nilai ekspor Papua pada Oktober 2011 adalah sebesar 180,28 juta dolar atau turun 56,75 persen.

"Penurunan tersebut disebabkan oleh terjadinya penurunan signifikan pada nilai ekspor seluruh golongan barang utama, yakni Konsentrat Tembaga (HS26), Kayu dan Barang dari Kayu (HS44), serta Ikan dan Hewan Air Lainnya (HS03)," kata Djarot Soetanto, di Jayapura, Selasa.

Menurut dia, total ekspor kumulatif Januari-Oktober 2011 lebih rendah 6,35 persen dibandingkan Januari-Oktober 2010, yaitu dari 3.798,39 juta dolar menjadi 3.557,21 juta dolar.

"Penurunan signifikan pada volume dan rata-rata harga eksor HS26 adalah pemicu utama turunnya nilai ekspor kumulatif Januari-Oktober 2011," ujarnya

Dia mengatakan, pada Oktober 2011 hanya dua negara utama yang menjadi tujuan ekspor, yaitu India berupa HS26 senilai 61,92 juta dolar, dan Cina berupa HS26 senilai 32,72 juta dolar serta beragam ikan laut beku sebilai 1,61 juta dolar.

"Total ekspor ke dua negara utama tersebut 74,32 persen lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat mencapai 374,84 juta dolar," katanya.

Sementara ekspor ke negara lainnya justru naik lebih dari dua kali lipat karena adanya ekspor konsentrat tembaga ke Amerika Serikat senilai 79,82 juta dolar atau mencapai 95 persen dari golongan lain.

"Ekspor tersebut adalah yang pertama kalinya dalam periode satu dekade ini karena ekspor konsentrat tembaga ke negeri Paman Sam terakhir tercatat di tahun 2002," jelasnya.

Pada kumulatif Januari-Oktober 2011 total ekspor ke negara utama turun 4,87 persen dibandingkan nilainya pada Januari-Oktober 2010.

Djarot katakan, ekspor konsentrat tembaga ke India senilai 1.041,05 juta dolar menempati posisi teratas menggantikan posisi Jepang yang selama tiga tahun berturut-turut menjadi negara tujuan dengan nilai ekspor tertinggi.

"Krisis finansial di zona Eropa mengakibatkan ekspor konsentrat tembaga ke Spanyol yang biasanya menempati posisi terbesar kedua turun ke posisi kelima," katanya.

(KR-ALX).

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012