RTLH di wilayah bencana perlu didorong untuk ditingkatkan.
Semarang (ANTARA) -
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Sukirman mendorong peningkatan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di kawasan pesisir yang terdampak bencana banjir rob sebagai upaya pengurangan angka kemiskinan.

"RTLH di wilayah bencana perlu didorong untuk ditingkatkan. Itu sangat penting," kata Sukirman di Semarang, Selasa.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu berharap ada program RTLH lanjutan untuk warga terdampak rob yang bangunannya sudah tidak bisa terselamatkan, yakni dengan menyediakan lahan yang bersih dari rob.

Lahan itu, lanjut dia, bisa masyarakat sendiri yang mencari atau bisa pemerintah yang mencarikan.

"Bagaimana caranya nanti? Tinggal dibangunkan rumah di daerah yang bebas dari rob," ujarnya.

Baca juga: Polres Demak siap siaga evakuasi korban banjir rob

Baca juga: Pemprov Jateng pastikan logistik warga terdampak banjir rob aman

Baca juga: Berfungsi pula sebagai tanggul rob, Tol Semarang-Demak mulai dibangun tahun ini

 
Sukirman menilai program RTLH terdampak rob di sejumlah daerah sudah cukup bagus, seperti di Kecamatan Krapyak, Kota Pekalongan.

"Yang awalnya tidak punya rumah sama sekali, telah dibangunkan rumah. Namun, dalam pembangunannya masih di wilayah terdampak rob, jadi tetap saja tergenang rumahnya," katanya.

Ia menyatakan prihatin dengan keadaan rob di Pekalongan dan pesisir Jateng lainnya. Apalagi, secara alami BMKG masih memprakirakan sampai Juni, bahkan hingga Juli 2022 terjadi rob.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kata dia, bakal menambah dana bantuan keuangan pemerintah desa (bankeupemdes) yang berasal dari APBD provinsi 2022 untuk meningkatkan kualitas perbaikan RTLH.

Pada tahun depan bankeupemdes untuk perbaikan RTLH dari APBD provinsi, lanjut Sukirman, ​​​​​​direncanakan naik dari semula Rp12 juta per unit menjadi Rp17 juta/unit rumah untuk lebih tingkatkan kualitas rumah yang diperbaiki.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022