Ketinggian air di daerah hulu Bojonegoro, di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, juga Ngawi dibawah siaga banjir. Begitu pula Bengawan Solo, di Jurug, Solo, Jateng, kondisinya aman tidak ada banjir.
Bojonegoro (ANTARA News) - Banjir Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, Bojonegoro, Rabu, cenderung surut, namun masih siaga banjir, dengan ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro mencapai 13,31 meter (siaga I) sekitar pukul 06.00 WIB.

"Ketinggian air di daerah hulu Bojonegoro, di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, juga Ngawi dibawah siaga banjir. Begitu pula Bengawan Solo, di Jurug, Solo, Jateng, kondisinya aman tidak ada banjir, " kata seorang petugas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Yono, Rabu.

Di Bojonegoro, kata dia ketinggian air Bengawan Solo, tertinggi hanya mencapai 13,40 meter yang terjadi, Selasa (3/1) pukul 12.00 WIB dan selanjutnya, berangsur-angsur surut. Meski demikian, permukaan air di daerah hilirnya di Babat, Lamongan, masih cenderung naik, hingga sekarang ini mencapai 6,90 meter (siaga I), Rabu pukul 05.00 WIB.

Berdasarkan pemetaan UPT Pengeloaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, dengan ketinggian air siaga I di Tuban, banjir menggenangi, 18 desa di Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang dan Widang. Sementara itu, di Lamongan, air menggenangi sedikitnya sembilan desa di Kecamatan Laren.

Menurut Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Muchtarom, terkendalinya luapan Bengawan Solo di daerah hilir Jatim, karena berfungsinya sudetan Plangwot - Sedayu Lawas, Lamongan, ke laut Jawa, yang mampu mengalirkan debit air sebesar 600 meter kubik/detik.

Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Kasiyanto, menjelaskan, kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan luapan banjir Bengawan Solo tetap dilakukan, dengan membuka posko bersama dengan melibatkan berbagai instansi terkait.

Meskipun, lanjutnya, air Bengawan Solo di Bojonegoro, cenderung turun, sebab dimungkinkan banjir luapan sungai terpanjang di Jawa itu, akan terjadi pada Januari ini. Posko bersama tersebut, selain dari petugas BPBD, juga Polres, Kodim 0813 juga instansi lainnya, yang buka selama 24 jam.

"Kita tetap siaga, dengan menyediakan berbagai kebutuhan termasuk makanan siap saji, yang siap didistribusikan bagi pengungsi, kalau banjir sewaktu-waktu terjadi, " katanya, mengungkapkan.

Sementara itu, Kasi Kesiapsiagaan BPBD, Sutardjo menambahkan, tanggul kanan Bengawan Solo di Kecamatan Kanor, yang ambles sepanjang 500 meter dengan kedalaman dua meter, masih belum ada penanganan. Namun, bersamaan dengan naiknya air Bengawan Solo di Bojonegoro, tanggul yang rusak itu, belum menimbulkan masalah, karena air Bengawan Solo, masih dibawah ketinggian tanggul.

Menurut dia, mengantisipasi tanggul yang rusak itu, sudah disiapkan 20.000 karung yang bisa dimanfaatkan untuk membuat igiran, kalau sewaktu-waktu kondisinya kritis.

"Kalau kurang kita bisa meminta bantuan Dinas Pengairan, yang juga memiliki stok karung, " katanya.

(KR-SAS/M008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012