Bandung (ANTARA News) - Sejumlah ruas jalan di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dilanda banjir "Cileuncang" atau genangan akibat hujan deras di kawasan itu sejak Kamis sore.

Berdasarkan pantauan, banjir menggenangi Jalan Ujungerung, sebagian Jalan Soekarno Hatta di kawasan Gedebage, Jl Peta, Jalan Kopo - Sayati, Cibaduyut dan lainnya.

Sebagian besar banjir akibat debit air tidak tertampung lagi di saluran pembuangan air, sehingga air meluap ke jalan raya.

Ketinggian genangan banjir berkisar antara 20 centimeter hingga 70 centimeter sehingga mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas di ruas jalan tersibuk di Kota Kembang itu. Bahkan sejumlah kendaraan kecil serta sepeda motor terendam dan mogok akibat air masuk ke dalam knalpot.

Seperti yang terjadi di Jalan Sayati Kota Bandung, banjir cileuncang terjadi di pertigaan dengan jalan dari arah Cibaduyut dengan ketinggian sekitar 70 centimeter.

Kendaraan yang melintas terpaksa harus balik arah dan mencari jalan alternatif. Jalur utama dari Kota Bandung menuju Soreang Kabupaten Bandung itu praktis tidak bisa dilintasi dan mengakibatkan kemacetan parah di kawasan itu karena jalur alternatif juga macet akibat banyak dilintasi kendaraan.

"Banjir di sayati terjadi sejak pukul 14.00 WIB akibat luapan sungai kecil di sana yang tidak tertampung di bagian hilirnya. Air tumpah ke jalan yang kebetulan cekung sehingga mengakibatkan banjir dengan ketinggian 70 centimeter," kata Aep, salah seorang tokoh masyarakat Sayati.

Banjir di Sayati juga mencegar iring-iringan bobotoh Persib yang hendak menuju ke Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung. Banjir di sana berlangsung hingga pukul 18.00 WIB dan kemacetan di kawasan itu berlangsung cukup lama.

Hal sama juga di jalur Ujungberung. Banjir luapan sungai juga terjadi di kawasan Cicaheum Bandung sehingga mengakibatkan antrian kendaraan.

Hal sama juga di Jalan Inhoftank banjir merendam jalan dan sejumlah rumah penduduk di jalan terusan dari kawasan Tegalega ke Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung itu.

"Hujan turun cukup deras sejak pukul 13.00 WIB, banjir cileuncang sudah rutin terjadi, namun biasanya hanya sekitar dua sampai tiga jam, selanjutnya surut," kata Wawan di Inhoftank.

Penyebab banjir di sana sama yakni saluran air yang sudah tidak bisa lagi menampung debit air yang mengalir di kawasan itu, atau aluran air terhambat oleh air sungai yang tengah meluap.

"Mendingan sore tadi hujan tidak disertai angin, biasanya ada angin sehingga suasana makin mencekam," kata Wawan.
(U.S033/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012