... pesawat itu naik turun dua kali lalu membentur tanggul sawah dan terlihat akan naik lagi, tapi kemudian jatuh di lokasi tegalan yang ditumbuhi pohon bambu dan sebagian pohon jati...
Jakarta (ANTARA News) - TNI-AU segera menerjunkan tim penyelidik untuk mengetahui penyebab kejatuhan pesawat latih T-34 Mentor Charlie LD 3417 dari Skuadron Udara 102. Kapten Penerbang Ali Mustofa, satu-satunya awak di dalam wahana udara itu, tewas.

"Tim sudah menuju ke lokasi kejadian, baik dari Yogyakarta maupun dari Mabes TNI AU. Penyebabnya akan diselidiki," kata Kepala Dinas Penerangan TNI-AU, Marsekal Pertama Azman Yunus, di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya dilaporkan, pesawat latih milik TNI-AU itu jatuh di Tegalan Desa Jetis, Kedungsari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat pagi sekitar pukul 10.30 WIB, yang berada di wilayah latihan terbang TNI-AU.

"Meninggal satu orang, krunya dia sendiri. Masyarakat juga tidak ada yang kena karena jatuh di persawahan," katanya.

Dia menuturkan, jenazah korban yang sebelumnya dilarikan ke RST Magelang saat ini sudah dipindahkan ke Jogja.

Ia menambahkan, Mustofa saat itu tengah melakukan misi terbang rutin flight proficiency, yang lepas landas dari Yogyakarta sekitar pukul 10.01 WIB.

Saksi mata Abdul Rohim (57), yang sedang mencangkul dekat lokasi jatuhnya pesawat, mengatakan, "Saya melihat pesawat itu naik turun dua kali lalu membentur tanggul sawah dan terlihat akan naik lagi, tapi kemudian jatuh di lokasi tegalan yang ditumbuhi pohon bambu dan sebagian pohon jati."

Koordinator Basarnas, Prabowo, di lokasi mengatakan pesawat milik TNI AU yang berhanggar di Pangkalan Udara Utama Adisujipto, Jogjakarta, itu baru selesai direparasi, dan hari ini Mustofa melakukan uji coba terbang.

Dari lokasi jatuh pesawat, lanjutnya, di temukan serpihan pesawat antara lain sayap dan bagian belakang ada di dua tempat di pinggir sawah, dan bagian kokpit ada di pekarangan.

Anggota Polsek Bandungan, Brigadir Polisi Doni, yang mengevakuasi pilot dari lokasi mengatakan korban ditemukan di dalam kokpit, dan untuk mengeluarkan jenazah harus membedah bagian kokpit. Jenazah baru bisa dievakuasi sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung dibawa ke RST Magelang.

Sementara di lokasi jatuhnya pesawat sudah dipasang garis polisi untuk memudahkan aparat mengumpulkan data-data.

Bau bahan bakar sampai saat ini masih terasa, meski tidak ada api dan warga yang masih memadati lokasi jatuhnya pesawat yang ingin melihat lebih dekat, oleh aparat diminta tidak menyalakan api. (ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012