Liverpool (ANTARA News) - Liverpool kembali menjadi pusat perhatian seputar masalah rasisme pada Jumat malam, setelah pemain Oldham, Tom Adeyemi, mendapat pelecehan rasial oleh suporter di Anfield.

Insiden tersebut terjadi pada akhir pertandingan putaran ketiga Piala FA, di mana Liverpool menjadi pemenang dengan skor 5-1 atas tamunya yang berasal dari Divisi Dua, dan hadir setelah klub tersebut membela habis-habisan Luis Suarez yang tersandung masalah rasisme, lapor AFP.

Adeyemi, yang merupakan pemain pinjaman dari klub Liga Utama, Norwich City, terlihat mengeluarkan air mata, dan kapten Liverpool, Steven Gerrard, langsung bergerak menuju ke sudut tempat insiden tersebut terjadi, dan menenangkan Adeyemi.

Setelah pertandingan, Liverpool mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa pihak kepolisian tengah menyelidiki insiden tersebut.

"Insiden itu terjadi pada babak kedua pertandingan, yang sekarang sedang diinvestigasi oleh klub dan polisi," demikian pernyataan klub.

"Kami akan terus bekerja sama dengan kepolisian untuk merumuskan detail kejadian mengenai apa yang sebenarnya terjadi dan pada saatnya nanti akan membuat pernyataan lebih lanjut."

Laporan dari laman surat kabar The Guardian yang mengutip pernyataan seorang saksi, yang mengatakan bahwa seorang fans Liverpool yang mengenakan kaus Suarez telah melakukan pelecehan rasial terhadap Adeyemi.

Insiden ini terjadi setelah kontroversi yang ditimbulkan oleh Suarez, yang telah didenda 40.000 pounds dan dihukum larangan bermain selama delapan pertandingan, karena melakukan pelecehan rasial terhadap bek Manchester United, Patrice Evra.

FA juga akan melakukan investigasi terhadap insiden terakhir.

Manajer Oldham, Paul Dickov, mengatakan bahwa dirinya menyadari kalau `sesuatu telah disebutkan` untuk membuat Adeyemi begitu kecewa.

"Sejujurnya, dari sudut pandang saya, saya tidak pernah berbicara pada Tom mengenai hal itu," kata Dickov.

"Namun saya mengenal anak itu dan sesuatu telah disebutkan. Ia adalah pemuda 20 tahun yang terdidik dengan temperamen fantastis, dan ia telah bersama kami sejak akhir Agustus."

"Saya tidak pernah melihat ia meninggikan suaranya, maka ia dapat bereaksi seperti itu jelas karena sesuatu telah disebutkan."

"Tapi apa itu, saya tidak tahu."

"Lihat, saya telah diberitahu kalau sekarang polisi telah menginvestigasi. Sejujurnya itu saja yang saya ketahui. Jika saya mengetahui hal lain, akan saya beritahukan pada anda."

Insiden ini sedikit merusak kemenangan Liverpool, yang sempat tertinggal terlebih dahulu sebelum mampu mengamankan tempat pada putaran keempat Piala FA.

Craig Bellamy, Steven Gerrard, Jonjo Shelvey, Andy Carrol dan Stewart Downing mampu mencetak gol bagi Liverpool, setelah sebelumnya Robbie Simpson membuat Oldham memimpin.

Gerrard, yang didera masalah pergelangan kaki berkepanjangan, sudah siap untuk bermain penuh pada pertandingan leg pertama semi final Piala Liga melawan Manchester City pada Rabu, setelah untuk pertama kalinya dalam tiga bulan mampu bermain tanpa cedera.

"Skor pertandingan sedikit memuaskan kami," kata manajer Liverpool, Kenny Dalglish.

"Namun ada banyak hal positif. Andy Carrol mencetak gol, Jonjo mencetak gol, Steven mencetak gol."

"Fabio Aurelio juga untuk pertama kalinya di musim ini bermain selama 70 menit."

Manajer Oldham, Dickov, menyebut keputusan wasit untuk memberikan hadiah penalti yang membuat Gerrard dapat membuat skor berubah menjadi 2-1 merupakan `lelucon.`

Penalti itu terjadi setelah Adeyemi mendorong Maxi Rodriguez beberapa saat sebelum babak pertama usai.

"Pemain-pemain saya adalah sekelompok orang jujur, dan mereka marah saat hal itu terjadi," kata Dickov. (RF/I015)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012