Media sebagai corong suara masyarakat memainkan peran krusial dalam menyampaikan pesan dari Presidensi G20 Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Korea Gandi Sulistiyanto menegaskan pentingnya peran media untuk menyampaikan pesan dari Presidensi G20 Indonesia.

“Media sebagai corong suara masyarakat memainkan peran krusial dalam menyampaikan pesan dari Presidensi G20 Indonesia,” ujar Gandi Sulistiyanto dalam keterangan tertulis dari KBRI Seoul yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Oleh karena itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul berinisiatif menyelenggarakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk tidak hanya menggarisbawahi prioritas Presidensi RI di G20 tetapi juga menjadi forum media Korea Selatan yang merupakan sahabat Indonesia (Media Friends of Indonesia).

“Tidak ada negara, masyarakat atau pun individu yang dibiarkan sendiri. No one is left behind. Inklusivitas seluruh masyarakat dunia, yang disuarakan Presiden Joko Widodo, adalah pesan kunci dari Presidensi G20 Indonesia,” kata dia.

Baca juga: Peneliti Indef: Isu transformasi digital di G20 krusial bagi Indonesia

G20 yang dipimpin Indonesia akan mengupayakan agar seluruh komponen masyarakat dunia turut maju bersama dalam roda perekonomian global, kata Gandi.

Counsellor Ekonomi, Investasi dan Perdagangan Adhyanti S. Wirajuda menyampaikan paparan mengenai tiga prioritas utama G20 yaitu penguatan arsitektur kesehatan global, akselerasi transformasi digital dan transisi energi yang berkelanjutan.

Disampaikan juga mengenai alur pertemuan G20 pada 2022 bahwa Pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah dari 441 pertemuan dalam rangkaian G20 dari Pertemuan Kelompok Kerja sampai Konferensi Tingkat Tinggi untuk Kepala Negara/Pemerintahan.

Minister Counsellor Ekonomi Kreatif dan Digital, Percepatan Start Up serta Diplomasi Publik Joannes E. Tandjung menyampaikan pengaturan media asing untuk meliput rangkaian G20.

Jurnalis Korea dan asing yang tertarik untuk meliput rangkaian G20 perlu mendaftar secara daring pada portal G20.

Disampaikan bahwa rangkaian pertemuan G20 akan didahului dan disertai berbagai pertemuan sideline seperti World Conference on Creative Economy dan Next Indonesian Unicorn/Nexticorn.

Oleh karena itu, jurnalis Korea yang berencana meliput rangkaian pertemuan G20 secara luring dihimbau untuk dapat melakukan pendaftaran dalam kesempatan pertama.

Pada sesi diskusi, para pimpinan media Korsel yang hadir menyampaikan tanggapannya.

Wakil Presiden The Arirang Song Yohoon mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang paling sering diliput dalam program TV Arirang, hal ini disebabkan antara lain atas inisiatif dan kepemimpinan Indonesia dalam berbagai forum.

Wakil Redaktur Utama Korea Post Joy Cho menyampaikan bahwa Indonesia dan Korea memiliki banyak kesamaan, khususnya dari aspek budaya.

Untuk itu, kolaborasi Korea Selatan dan Indonesia sebagai Tuan Rumah G20 tahun ini dapat semakin memajukan roda perekonomian dunia.

Direktur Center for International Financial Cooperation Yoonsok Lee menyampaikan harapan mengenai Presidensi G20 Indonesia dapat mengarahkan penguatan kerja sama antara para pelaku perbankan digital antara Indonesia dan Korsel, khususnya pada generasi muda.

Selain paparan mengenai substansi dan pengaturan media, briefing juga dijadikan kegiatan yang memperkenalkan diplomasi ekonomi kreatif dan budaya Tanah Air melalui Batik di mana Pimpinan dan staf KBRI Seoul mengenakan Batik yang telah dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO sejak tahun 2009.

Diperkenalkan juga kuliner khas Nusantara, yaitu Soto Lamongan dan Gado-gado.

Seorang jurnalis muda, Esther Chung dari media The Joongang, setelah menikmati semangkuk Soto Lamongan menyatakan bahwa “Mirip dengan sop ayam ginseng Samgyetang, soto mengandung banyak bumbu yang mengandung khasiat kesehatan seperti kunyit dan bawang putih. Tidak sabar rasanya untuk mengunjungi seluruh lokasi eksotik di Indonesia untuk G20 dan menikmati ragam kuliner”.

Baca juga: Dubes Korsel: Negara maju G20 harus bantu negara berkembang
Baca juga: Korsel bersama Indonesia jembatani kepentingan negara maju, berkembang


 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022