Jakarta (ANTARA News) - Para keluarga miskin yang hanya memiliki kartu tanda penduduk miskin (KTPM) atau kartu sehat (KS) tetap akan diberikan pelayanan kesehatan gratis SEPERTI penduduk yang telah mendapat kartu asuransi kesehatan miskin (askeskin), kata Dirut PT ASKES (Persero) Orie Andari Sutadji. "Kami minta Puskesmas dan rumah sakit (RS) agar menerima pasien dari keluarga miskin baik yang hanya membawa KTPM maupun kartu sehat, karena PT ASKES akan mengganti biaya pengobatan pasien miskin tersebut," katanya dalam diskusi dengan Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) di Jakarta, Jumat sore. Orie menegaskan, tidak benar adanya sinyalemen bahwa PT ASKES menolak klaim dari RS atas pengobatan keluarga yang belum memiliki kartu askeskin. "PT ASKES sesuai amanat UU No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan keputusan Menkes No.1330/2005 tela mendapat tugas untuk memberikan pelayana kesehatan secara cuma-cuma bagi sekiatar 60 juta jiwa penduduk miskin yang berobat ke Puskemas dan RS," katanya. Namun, katanya, dari sekitar 19 juta KK miskin atau terdiri atas sekitar 60 jiwa penduduk miskin baru 60 persennya yang mendapatkan kartu askeskin, sedang sisanya 40 persen dari 19 juta KK miskin akan mendapatkannya paling lambat Juli 2006. Pemerintah pada tahun 2005 mengalokasikan anggaran Rp1,2 triliun untuk premi bagi 31 juta jiwa penduduk miskin kepada PT ASKES dan telah digunakan Rp926,9 miliar untuk biaya pelayanan kesehatan bagi sekitar 1,4 juta jiwa penduduk miskin yang menderita sakit. Sedang, pada tahun 2006 pemerintah mengalokasikan anggaran Rp3,2 triliun untuk pelayanan askeskin bagi 60 jiwa atau 19 juta KK kepada PT ASKES yang setiap KK diberikan premi Rp5.000, per bulan Orie menegaskan juga, tidak benar adanya penilaian dari LSM tertentu bahwa dana premi keluarga miskin melalui PT ASKES tidak sampai sasaran atau hanya kalangan miskin tertentu mendapat askeskin. Sesuai hasil survei dari Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) pada 2005 bahwa 60 persen dari 60 juta juta penduduk miskin telah menerima kartu askeskin, 74 persen pemilik kartu askeskin telah memanfaatkan pelayanan kesehatan, serta 75 persen pemilik kartu askeskin telah mendapat kemudahan dan kepuasan atas pelayanan kesehatan. Orie menambahkan, PT ASKES tidak membatasi jenis penyakit yang harus dilakukan tindakan bagi pemegang askeskin, seperti selama 2005 terdapat 4.862 jiwa keluarga miskin yang melakukan cuci darah di RS dengan total biaya dikeluarkan PT ASKES mencapai Rp6,3 miliar serta terdapat 626 anak keluarga miskin yang mengalami kelainan bawan yang menjalani operasi dengan biaya mencapai Rp3,8 miliar. Sementara itu, Ketua YPKKI Marius Widjajarta dan Pengurus LPPM IPB Bogor Dr Kukuh Santoso menyatakan senada bahwa PT ASKES harus meningkatkan sosialisasi agar penduduk miskin mengetahui mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis dengan kartu askeskin serta menindak oknum yang menjualbelikan kartu askeskin.(*)

Copyright © ANTARA 2006