Sampit (ANTARA News) - Bandar Udara Haji Asan Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sudah dibuka kembali setelah ditutup selama dua hari, Minggu dan Senin.

Penutupan sementara sebelumnya dilakukan karena adanya gangguan di landasan pacu, yakni terperosoknya pesawat Merpati MA 60 Sabtu (7/1) pukul 15.45 WIB lalu, kata Kepala Seksi Keamanan dan Keselamatan Penerbangan Bandara Haji Asan Sampit, Harianto, Selasa.

Badan pesawat tersebut sekarang telah berhasil dievakuasi, sehingga penerbangan melalui Bandara Haji Asan Sampit sudah bisa berjalan normal.

Badan pesawat MA 60 tersebut sekarang ditarik ke tempat yang lebih aman, yakni di apron guna pemeriksaan lebih lanjut oleh tim teknisi dari Merpati.

Landasan pacu dinyatakan aman untuk penerbangan semua jenis pesawat sejak Selasa (10/1) pagi sekitar pukul 06.30 WIB.

Selama bandara ditutup sedikitnya ada 10 penerbangan yang dibatalkan, yakni tujuan Sampit-Pangkalan Bun, Sampit-Banjarmasin, Sampit-Surabaya dan Sampit-Jakarta.

Sejak dibukanya kenbalai Bandara Haji Asan Sampit pada Selasa, sedikitnya ada empat penerbangan dengan tujuan Sampit-Pangkalan Bun, Sampit-Surabaya, Sampit-Semarang dan Sampit-Jakarta.

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, terperosoknya pesawat Merpati MA 60 tersebut menyebabkan pelayalanan penerbangan melalui Bandara Haji Asan Sampit lumpuh total.

Penutupan pelayanan penerbangan tersebut sangat merugikan masyarakat Kotim dan sekitarnya, sebab keberangkatan mereka harus dialihakan melalui Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Sementara Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli menilai terperosoknya pesawat Merpati MA 60 murni kecerobohan kapten pilot. "Kapten pilot MA 60 Saptono harus diberikan sanksi, sebab akibat kecerobohannya pemerintah daerah dan masyarakat Kotim pada umumnya telah dirugikan," katanya.

(KR-GR/S004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012