Jakarta (ANTARA News) - Lelang surat utang negara (SUN) telah menyerap dana Rp10 triliun, dari penawaran yang masuk yang mencapai Rp27,67 triliun.

Surat utang itu diterbitkan dalam lima seri yakni SPN03120411 (penerbitan baru), SPN12130111 (penerbitan baru), FR0060 (penerbitan kembali), FR0061 (penerbitan kembali) dan FR0058 (penerbitan kembali), kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Pemerintah menyerap sebesar Rp1 triliun dari seri SPN03120411 dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,87 persen dan tanggal jatuh tempo pada 11 April 2012.

Penawaran yang masuk untuk SUN ini sebesar Rp5,34 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang masuk 4,625 persen dan terendah 3,81250 persen.

Pemerintah menyerap sebesar Rp2,35 triliun dari seri SPN12130111 dengan imbal hasil rata-rata tertimbang sebesar 4,5 persen dan jatuh tempo pada 11 Januari 2013.

Jumlah penawaran yang masuk untuk SUN ini mencapai Rp8,4 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,09375 persen dan terendah 4,25 persen.

Pemerintah menyerap sebesar Rp0,8 triliun dari FR0060 dengan imbal hasil rata-rata tertimbang sebesar 5,44772 persen, tingkat kupon 6,25 persen dan akan jatuh tempo pada 15 April 2017.

Penawaran yang masuk untuk FR0060 sebesar Rp2,001 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang masuk 5,75 persen dan terendah 5,375 persen.

Pemerintah menyerap sebesar Rp2,2 triliun dari FR0061 dengan imbal hasil rata-rata tertimbang sebesar 6,23998 persen, tingkat kupon 7,00 persen, akan jatuh tempo pada 15 Mei 2022.

Jumlah penawaran yang masuk untuk FR0061 sebesar Rp4,642 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,46875 persen dan terendah sebesar 6,18750 persen.

Pemerintah menyerap sebesar Rp3,65 triliun dari FR0058 dengan imbal hasil rata-rata tertimbang sebesar 7,17999 persen, tingkat kupon 8,25 persen, akan jatuh tempo pada 15 Juni 2032.

Jumlah penawaran yang masuk untuk FR0058 sebesar Rp7,286 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,81250 persen dan terendah sebesar 7,1250 persen.

(S034/S025)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012