Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan DPR RI pada Rabu menunda rapat konsultasi gabungan dengan Menko Polhukam, Menteri Dalam Negeri, Kapolri, Kepala BIN, Panglima TNI, serta anggota KPU dan Bawaslu, dan menjadwalkan kembali menjadi Kamis (12/1).

Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menjelaskan, rapat konsultasi gabungan ditunda karena pemerintah belum siap.

"Rapat digesar menjadi Kamis," kata Priyo Budi Santoso melalui layanan pesan singkat (sms), Rabu sore.

Sebelumnya, Priyo menjelaskan, rapat itu akan membahas persoalan gangguan keamanan di Aceh.

"Kami mengundang untuk rapat bersama di Gedung DPR RI," kata Priyo.

Ketua DPP Partai Golkar ini menjelaskan, rapat konsultasi gabungan tersebut agendanya adalah mengecek ulang dan mendalami kasus gangguan keamanan di Aceh menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) gubernur dan wakil gubernur Aceh.

Kasus gangguan keamanan di Aceh, kata dia, terutama kasus penembakan oleh orang tidak dikenal serta perobohan menara saluran listrik tegangan tinggi.

"DPR ingin meminta penjelasan dari masing-masing pimpinan institusi pemerintah dan meminta kepastian pelaksanaan Pilkada di Aceh berlangsung akan dan kondusif," katanya.

Priyo menduga, kasus gangguan keamanan di Aceh bukan hanya persoalan kecemburuan sosial, tapi suasana kebatinan masyarakat di Aceh saat ini kurang kondusif.

"Mungkin saja ada oknum atau kekuatan tertentu yang menginginkan kondisi di Aceh tidak kondusif," katanya.

Menurut dia, jika ada pernyataan bahwa kasus penembakan oleh orang tidak dikenal yang telah menewaskan beberapa orang warga tidak ada kaitannya dengan rencana pelaksanaan Pilkada, hal itu adalah pernyataan yang tergesa-gesa.

Priyo menengarai, ada sesuatu yang lain di balik kecemburuan sosial masyarakat di Aceh dan hal ini yang harus diungkap.

(R024)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012