Jakarta (ANTARA) - Proyek jalur kereta China-Laos-Thailand akan menjadi sebuah gerbang besar yang menguntungkan masyarakat Asia Tenggara, seperti disampaikan mantan wakil perdana menteri Thailand Pinit Jarusombat kepada Xinhua dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Jalur kereta China-Laos, yang mulai beroperasi pada akhir tahun lalu, telah memberikan opsi logistik baru bagi perdagangan Thailand dengan China.

"Itu benar-benar melampaui ekspektasi," ujar Pinit, seraya menambahkan bahwa meskipun di tengah pandemi COVID-19, frekuensi layanan kereta harus ditingkatkan beberapa kali menyusul permintaan yang besar.

"Jalur kereta China-Thailand sedang dalam tahap pembangunan saat ini, dan Thailand berharap jalur tersebut dapat segera beroperasi," kata Pinit.

Setelah rampung, sebuah koridor transportasi yang melalui ketiga negara itu akan secara signifikan meningkatkan kecepatan pergerakan masyarakat dan barang di antara Asia Tenggara dan China, tambahnya.

Pinit juga optimistis dengan pengembangan logistik jalur kereta lintas perbatasan dan prospek Thailand sebagai pusat regional. Sembari menyebutkan contoh produk-produk pertanian Thailand yang diekspor ke China, dirinya menekankan bahwa jalur kereta China-Laos mempercepat durasi transportasi buah dan sayuran dingin dan beku.

Selain pembangunan infrastruktur, Pinit mengatakan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra layak mendapat pujian karena membawa peluang investasi dan bisnis ke negara-negara di sepanjang rute tersebut.
 
   Menurutnya, ada semakin banyak perusahaan China yang telah masuk ke Thailand dalam berbagai bidang, seperti penanaman durian, bisnis karet, serta industri mobil, energi, dan teknologi tinggi


"Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra telah semakin mempromosikan investasi China di Thailand dan mendorong pengembangan model kerja sama baru antara perusahaan-perusahaan China dan Thailand," ujar Pinit.

Merujuk pada hubungan bilateral, Pinit, yang sudah puluhan kali berkunjung ke China, mengatakan bahwa volume perdagangan antara kedua negara telah melonjak dalam satu dasawarsa terakhir. Selain itu, kerja sama mereka telah berkembang dengan kontak yang semakin rutin dari tingkat atas pemerintahan hingga sektor swasta.

Dirinya menyebutkan bahwa pemerintah Thailand sangat mementingkan pengembangan hubungan dengan China, dan kedua negara perlu lebih memperkuat kerja sama dalam bisnis, investasi, dan pariwisata di masa depan.

Pinit sangat memuji Inisiatif Pembangunan Global (Global Development Initiative/GDI) yang diusulkan oleh China. Dia mengatakan bahwa inisiatif tersebut bersifat tepat waktu dan visioner untuk membantu sejumlah negara mengatasi tantangan dewasa ini saat ekonomi dunia dan penghidupan sedang terancam akibat pandemi.

Ketahanan pangan juga menjadi isu yang mendesak saat ini akibat gangguan rantai pasokan dan faktor geopolitik, ujar Pinit. Dirinya yakin bahwa GDI dapat membantu berbagai negara mengurangi perselisihan dan kembali ke jalur dialog. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022