Jakarta (ANTARA) - Di PT Kawasan Industri Terpadu Indonesia China yang terletak di Jakarta Timur, pabrik YoyiC dari PT Mengniu Dairy Indonesia, produsen produk susu terkemuka asal China, sedang sibuk mengerjakan proses untuk peragian, pembinasaan bakteri, pengalengan, dan pengemasan, memproduksi yogurt dingin serta berbagai jenis minuman yang mengandung bakteri asam laktat.

Mengniu mendirikan pabriknya di kawasan industri tersebut pada 2018 dengan investasi sekitar 50 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.460). "Pabrik di Indonesia ini merupakan yang pertama dari Mengniu yang mewujudkan seluruh proses produksi, pemasokan, dan penjualannya dijalankan di luar negeri, dan menjadi basis produksi produk susu pertama dengan investasi dari perusahaan China di Asia Tenggara," ujar Wu Qiong, manajer umum di Pusat Manajemen Produksi, Departemen Bisnis Luar Negeri Mengniu.

Kawasan Industri Terpadu Indonesia China didirikan pada 2008 dan merupakan kawasan industri terpadu tingkat nasional pertama yang dibangun oleh pihak China di Indonesia, yang memadukan fungsi produksi industri, pergudangan, dan perdagangan. Kawasan industri ini merupakan bagian penting dari proyek "Taman Kembar Dua Negara" (Two Countries, Twin Parks) yang ditandatangani oleh kedua negara tersebut, dan diberikan sertifikat Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia pada Maret 2018 untuk lebih memfasilitasi dan mempercepat investasi dan pembangunan.

Dalam beberapa tahun terakhir, pertukaran perdagangan dan ekonomi antara China dan Indonesia semakin erat. Inisiatif pembangunan Sabuk dan Jalur Sutra dan pembangunan Koridor Ekonomi Komprehensif Regional dari Indonesia dikoordinasikan dengan mendalam. China merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia dan negara asal investasi terbesar kedua untuk Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Kawasan industri terpadu itu pun menjadi salah satu teladan dalam kerja sama kedua negara.

Lyu Ming, yang menjabat sebagai wakil manajer umum di PT Investasi Kebudayaan dan Pariwisata Yuegui Tianyuan di bawah naungan Guangxi State Farms dari China, yang mengoperasikan kawasan industri tersebut, mengatakan bahwa lokasi kawasan industri terpadu itu sangat bagus karena dekat dari sejumlah pusat lalu lintas seperti Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Hingga akhir 2021, total investasi untuk pembangunan di kawasan industri ini mencapai sekitar 230 juta dolar AS dan 52 perusahaan sudah bergabung di sini," ujar Lyu. Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi PT XD Sakti Indonesia, PT COSL Indonesia yang berasal dari China, dan sejumlah perusahaan terkemuka asal mancanegara lainnya seperti PT Fonterra Brands Manufacturing Indonesia dari Selandia Baru, PT. Schlumberger Geophysics Nusantara dari Prancis, dan PT. Yamazaki Indonesia 2nd Factory asal Jepang.

Kawasan industri itu menawarkan banyak lapangan kerja untuk warga setempat. Sebagai contoh, pabrik Mengniu saja sudah merekrut sekitar 180 orang karyawan Indonesia dan nilai output total sejak beroperasinya sudah mencapai sekitar 623 juta dolar AS, memberikan kontribusi untuk pengembangan industri di kawasan Jakarta-Bandung.

"Pendirian kawasan industri ini adalah karena hubungan persahabatan antara China-Indonesia dan besarnya kapasitas pasar Indonesia," kata Huang Yonghua, Wakil Manajer Umum Guangxi State Farms Group, seraya menambahkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara ASEAN paling menarik untuk investasi.
 
   Menurut Huang, infrastruktur di program tahap dua akan lebih menonjolkan informatisasi, penerapan sistem cerdas, industrialisasi, dan lebih terpadu. Akuisisi lahan untuk perluasan kawasan industri tersebut telah selesai


Huang berkata, "Tahap dua akan disesuaikan dengan tren perkembangan pasar e-commerce di Indonesia dan secara aktif mengembangkan pergudangan dan logistik modern, industri perdagangan lintas perbatasan, dan industri telekomunikasi elektronik. Kawasan industri ini akan berupaya membangun platform untuk perusahaan yang hendak masuk pasar Indonesia."

Platform perdagangan komoditas pokok, produk pertanian serta produk sampingan untuk impor-ekspor regional juga akan dibangun sehingga kawasan industri tersebut menjadi platform penting bagi kerja sama China-Indonesia dan China-ASEAN, imbuh Huang.

Mengingat pemerintah China dan Indonesia sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang pembangunan bersama Sabuk dan Jalur Sutra dan Poros Maritim Dunia, serta manfaat dari perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), perluasan kawasan industri tersebut akan memiliki arti penting dengan transisi dan upgrade teknologi.

Sebagaimana disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada upacara peringatan 70 tahun berdirinya China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) yang diselenggarakan Mei lalu, Indonesia dan China memiliki banyak kesamaan, kolaborasi ekonomi kedua negara jauh lebih luar daripada kolaborasi perdagangan saja. Beberapa proyek besar antara lain Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Koridor Ekonomi Komprehensif Regional dan Taman Kembar Dua Negara mencerminkan kepentingan kita bersama. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022