Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis pagi belum bergerak nilainya seiring investor pasar uang yang masih menunggu penanggulangan krisis utang di Eropa.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Kamis pagi belum bergerak harganya atau stagnan di posisi Rp9.150 per dolar AS.

"Investor mengambil posisi `wait and see` menyusul keluarnya komentar dari Fitch yang mendesak Bank Sentral Eropa (ECB) untuk berbuat lebih banyak guna menanggulangi krisis utang kawasan Eropa," kata analis Monex Investindo Futures, Johanes Ginting di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan, investor juga nampak khawatir menjelang pertemuan kebijakan ECB serta lelang utang Spanyol dan Italia pada pekan ini.

"Pernyataan dari Fitch cukup memberi sentimen negatif bagi pasar keuangan, beberapa investor mengambil langkah menunggu," katanya.

Ia mengemukakan, menjelang berlangsungnya lelang obligasi Spanyol dan Italia, di tengah kekhawatiran penurunan peringkat negara itu, pernyataan lembaga pemeringkat Fitch dapat meredam permintaan aset berisiko.

"Investor masih cemas nantikan hasil lelang obligasi Spanyol dan Italia sehingga abaikan sinyal perbaikan ekonomi di AS dan China. Mata uang rupiah yang sempat terapresiasi sebelumnya saat ini jadi tertahan," katanya.

Ia menambahkan, tanpa adanya tanda-tanda kehadiran solusi komprehensif untuk masalah utang di kawasan Eropa, mata uang dunia apalagi Euro akan rentan terkoreksi.

"Euro berisiko kembali tertekan menjelang lelang surat utang Spanyol dan Italia, dua negara yang tengah menjadi fokus krisis Eropa. Setiap pergerakan lebih tinggi pada euro terhadap dolar akan membuka peluang untuk mengambil posisi `short` baru, sehingga tidak ada cukup ruang bagi euro untuk naik," ujarnya.

Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada menambahkan, pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS masih dipicu sentimen dari krisis utang Eropa.

"Dolar AS terapresiasi dari krisis utang Eropa. Masalah di Eropa dan kian membaiknya data tenaga kerja AS di akhir pekan lalu memperkuat mata uang AS," ujarnya.
(KR-ZMF/S004)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012