Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membentuk tim pengawas kesehatan hewan dengan menggandeng Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Barat 5.

"Tim pengawas ini bertugas memastikan kesehatan hewan kurban yang akan dijual saat menjelang Idul Adha nanti," kata Kabid Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dwiyan Wahyudiharto di Cikarang, Selasa.

Dia mengatakan tim pengawas kesehatan hewan beranggotakan 30 personel dari perangkat daerah di Pemerintah Kabupaten Bekasi ditambah petugas PDHI Jawa Barat.

Tim ini akan melakukan pengawasan di tingkat pedagang termasuk pemeriksaan antemortem. Pemeriksaan dilakukan menjelang musim kurban hingga nanti H+2 atau H+3 Idul Adha 1443 Hijriah.

Baca juga: Kota Bekasi rugi ratusan miliar jika tertular PMK

Baca juga: 2.816 hewan ternak berkuku belah di Jabar tertular PMK


"Tim ini akan disebar ke sejumlah lapak pedagang hewan kurban, rumah dan tempat pemotongan hewan, serta masjid-masjid yang menyelenggarakan pemotongan hewan kurban," katanya.

Dwiyan menjelaskan setelah melakukan pemeriksaan ke lokasi yang telah ditentukan, tim tersebut kemudian memberikan keterangan kesehatan hewan berdasarkan hasil pemeriksaan.

"Jadi misal ada sekian yang sehat dan sekian yang sakit. Kalau ada yang sakit maka kita sarankan untuk diobati, tidak boleh dijual," katanya.

Dia juga mengimbau masyarakat agar membeli hewan kurban dengan kondisi yang sehat. Ciri-cirinya seperti tidak ada luka pada mulut, hidung, dan kaki, gerakan hewan lincah, nafsu makan bagus, serta tidak cacat.

"Kami juga telah melakukan sejumlah upaya mengantisipasi kekhawatiran pedagang dan pembeli terkait wabah penyakit mulut dan kuku," kata dia.*

Baca juga: Cegah kuku-mulut, distribusi hewan ternak di Kota Bandung diperketat

Baca juga: Disnak Bangkalan suntik 141 sapi sakit bergejala seperti PMK

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022