Keikutsertaan pemerintah menjadi kunci dalam perbaikan yang akan mendorong tercapainya keberlanjutan perikanan secara lebih strategis
Bogor (ANTARA) - Direktur Regional Asia Pasifik organisasi nirlaba Marine Stewardship Council (MSC), Patrick Caleo memberikan apresiasi atas komitmen pemerintah Indonesia mendukung pengelolaan perikanan berkelanjutan.

"Keikutsertaan pemerintah menjadi kunci dalam perbaikan yang akan mendorong tercapainya keberlanjutan perikanan secara lebih strategis," katanya dalam taklimat media yang diterima di Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Ia hadir pada saat pembukaan bimbingan teknis (bimtek) perikanan komprehensif tingkat 2 dengan pendekatan "blended learning" yang diselenggarakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan MSC di Bogor, Selasa (7/6/2022).

Bimtek tersebut dibuka oleh Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan KKP, Ridwan Mulyana, dan diikuti 31 peserta yang berasal berasal dari KKP, Dinas Kelautan dan Perikanan 5 Propinsi (Bali, NTB, Maluku, Jawa Timur dan Kalimantas Selatan), Universitas Syiah Kuala, Universitas Udayana, IPB University, Politeknik AUP KKP, NGO serta industri perwakilan Asosiasi Pengolah Rajungan Indonesia, Asosiasi Demersal Indonesia, PT Sahabat Laut Lestari, Aruna, PT Cassanatama Naturindo dan PT Sekar Laut Tbk.

Ia mengatakan ketika suatu produk perikanan berhasil memenuhi standar sertifikasi, ini harus dipertahankan, dan terus dilanjutkan.

"Untuk bersertifikasi MSC, komoditas perikanan harus menunjukkan stok ikan yang sehat, minim dampak terhadap lingkungan dan memiliki pengelolaan yang efektif melalui penilaian yang dilakukan oleh pihak ketiga," kata Patrick Caleo.
 
Direktur Program MSC Indonesia, Hirmen Sofyanto (tengah) saat memberikan paparan pada bimbingan teknis (bimtek)  perikanan komprehensif tingkat 2 untuk memperkuat pengelolaan perikanan Indonesia yang diselenggarakan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan MSC. (FOTO ANTARA/HO-KKP/MSC)


Bimtek itu akan berlangsung selama dua pekan hingga 17 Juni 2022, dan dan disampaikan melalui platform Sistem Manajemen Pembelajaran LearnUpon.

Pelatihan dipandu oleh tim yang terdiri atas staf MSC dan konsultan pihak ketiga yang memiliki pengalaman dalam penilaian perikanan MSC.

Setelah menyelesaikan bimtek ini, para peserta akan mengikuti uji kompetensi, yang merupakan syarat bagi peserta untuk menjadi konsultan teknis MSC, ahli perikanan yang terbukti memahami persyaratan Standar Perikanan MSC dan memiliki kapabilitas untuk mengembangkan dan mengelola implementasi perbaikan perikanan (fishery improvement program/FIP) suatu perikanan.

Sebelumnya, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan sertifikasi MSC penanda bahwa Indonesia mendukung penuh pengelolaan perikanan berkelanjutan.

Selain itu juga menjadi standar global untuk memastikan kualitas dan ketertelusuran produk perikanan, tambahnya.(KR-MFS)

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022