Surabaya (ANTARA News) - Pegiat musik mengemukakan bahwa keberadaan musik "Reggae" di Kota Surabaya, Jawa Timur, sampai sekarang belum banyak dikenal masyarakat karena kurangnya publikasi.

"Sebetulnya di Surabaya ini banyak grup musik beraliran reggae, tapi belum banyak masyarakat yang tahu karena sosialisasi mereka hanya terbatas," kata Miranti Jaya, pegiat musik yang juga penyelenggara konser musik "reggae" di Pusat Kebudayaan Prancis (CCCL) Surabaya, Kamis.

Ia mengemukakan, saat ini grup-grup musik di Surabaya lebih banyak menyosialaisasikan aktivitas keseniannya kepada komunitas tertentu lewat internet. Karena itu, masyarakat pecinta musik lainnya belum banyak tahu kiprah mereka.

"Mungkin peran media cetak perlu ditingkatkan lagi untuk menyebarkan informasi keberadaan musik reggae. Konser di CCCL pada hari Jumat malam, 30 Januari 2009 ini juga merupakan bagian dari upaya lebih mengenalkan musik reggae ke masyarakat," katanya.

Miranti yang aktif di "Globalappleworks" itu mengemukakan, pihaknya berharap agar acara-acara konser seperti ini akan terus berlanjut, khususnya di Surabaya dan beberapa kota lain di Jawa Timur sehingga keberadaan kelompok musik reggae semakin dikenal.

Mengenai konser bertema "Vibrations" dengan melibatkan enam grup musik dari Surabaya dan Malang itu, ia mengemukakan, pihaknya memberikan waktu sekitar 30 menit untuk masing-masing kelompok. Masing-masing grup bisa membawakan tiga hingga empat lagu.

"Tema Vibrations kami ambil karena kata itu bisa mewakli tiga negara, yakni Indonesia, Prancis dan Jamaika. Prancis berkaitan dengan CCCL, sedangkan Jamaika berkait dengan asal musik reggae," kata perempuan yang akrab dipanggil Gultom itu.

Selain itu, katanya, kata "Vibrations" dipilih karena musik reggae sendiri banyak mengandur unsur vibrasi.

Keenam grup yang akan tampil itu adalah "Criminal Cat Dub" (Surabaya), "Rasta Revolution" (Surabaya), "Heavy Monster" (Surabaya), "Suku Dalu" (Surabaya), "Gold Monkey" (Surabaya) dan "Tropical Forest" (Malang).

Atase Pers CCCL Surabaya, Pramenda Krishna Airlangga menambahkan, kelompok-kelompok musik reggae ini di Surabaya memiliki publik tersendiri yang kemudian membentuk komunitas khusus.

"Melihat jarangnya kesempatan untuk tampil di Surabaya, maka CCCL Surabaya memberi kesempatan khusus bagi musik reggae dan beragam musik Jamaika lainnya untuk tampil. Kesempatan ini bisa dimanfatkan oleh pecinta musik di Surabaya," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009