Denpasar (ANTARA News) - Kondisi jaringan seluler, termasuk layanan data berbasis pita lebar (broadband) di kawasan pusat konferensi internasional Nusa Dua, Bali, hingga kini masih buruk akibat terkendala sulitnya perizinan dari pemerintah daerah.

"Terutama di sekitar Nusa Dua, kawasan wisata internasional Kuta dan beberapa daerah di Kabupaten Badung, masih terhambat proses perizinan yang kami rasakan begitu sulit dan pelik," kata GM Sales & Customer Service PT Telkomsel Regional Bali-Nusra Syaiful Bachri di Denpasar, kemarin.

Buruknya kondisi jaringan seluler dan layanan data Telkomsel di kawasan wisata internasional tersebut, banyak dikeluhkan saat pelaksanaan KTT ASEAN beberapa waktu lalu dan beberapa kegiatan konferensi internasional lainnya.

Ari, sapaan akrab Syaiful Bachri, berharap dukungan berbagai pihak untuk kemudahan prizinan pemancar seluler, baik melalui pembangunan menara, pemasangan BTS secara terpadu, termasuk BTS 3G (Node B), guna melengkapi fasilitas kawasan wisata internasional tersebut.

"Nusa Dua, beberapa daerah di Kuta, masih banyak yang `blank spot` atau sinyalnya sangat lemah. Ini sungguh memprihatinkan, terutama bagi wisatawan asing," kata Ari didampingi Manager Service Quality Assurance, Charley Rambi, dan Manager Market & Customer Development, Ana Sudiatman.

Diingatkan pula bahwa masyarakat di sekitar Nusa Dua dan Kuta, apalagi wisatawan asing, sangat menginginkan adanya dukungan pemancar seluler berbasis 3G yang setara standar internasional.

Oleh karena itu, pemerintah daerah diharapkan mendukung pengembangan jaringan seluler, bukan justru menghambat, yang bisa berdampak pada pelayanan terhadap wisatawan mancanegara maupun domestik.

Sementara itu, pertumbuhan jumlah pelanggan layanan data berbasis pita lebar (broadband) Telkomsel di Bali dan Nusa Tenggara pada 2012 diprediksi meningkat hingga 30 persen.

Hal itu dipacu tingginya penggunaan layanan data untuk mengakses internet secara mobile, baik melalui ponsel, komputer tablet, maupun modem internet yang terkoneksi dengan laptop, katanya.

Selama tahun 2011, menurut Ari, penggunaan layanan data pelanggannya meningkat sekitar 100 persen dibandingkan trafik layanan data pada 2010, yakni dari 1,8 terabyte menjadi 3,5 terabyte per hari.

Jumlah pengguna broadband Telkomsel di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sepanjang tahun 2011 itu tumbuh sekitar 40 persen menjadi lebih dari satu juta pelanggan.

(T.T007/M038)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012