Lambat saja tidak boleh, apalagi menyimpang.
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan para kepala daerah agar penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 tidak lambat seperti yang terjadi pada 2011.

Menko Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan pesan tersebut disampaikan Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin dalam rapat internal membahas persiapan rapat koordinasi bupati dan gubernur seluruh Indonesia pada 19 Januari 2012.

"Kita belajar dari yang kemarin itu, yang terasa agak `slow` serapannya, itu tidak boleh terjadi lagi," ujar Hatta.

Presiden, menurut dia, juga berpesan agar APBN dimanfaatkan secara tepat sasaran tanpa ada penyimpangan. "Lambat saja tidak boleh, apalagi menyimpang," katanya.

Pada 2011, realisasi belanja pemerintah pusat per 1 Desember 2011 mencapai 74,5 persen atau Rp676,7 triliun dari pagu sebesar Rp908,2 triliun.

Sedangkan realisasi belanja kementerian lembaga baru mencapai 66,3 persen atau Rp305,9 triliun dari pagu sebesar Rp461,5 triliun yang terdiri atas belanja pegawai mencapai 91,1 persen atau Rp166,7 triliun dari pagu Rp182,9 triliun, belanja barang 63 persen atau Rp90 triliun dari pagu Rp142,8 triliun dan belanja modal mencapai 51,3 persen atau Rp72,3 triliun dari pagu Rp141 triliun.

Hatta mengatakan dalam rapat koordinasi bupati dan gubernur seluruh Indonesia, Presiden Yudhoyono akan memberikan pengarahan kepada kepala daerah tentang pentingnya APBN dan APBD sebagai salah satu instrumen pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, Kepala Negara juga akan memberikan arahan tentang materi-materi pembangunan yang berkaitan dengan anggaran.

(D013/S004)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012