Abu Dhabi (ANTARA News) - Perdana Menteri China pada Senin berjanji untuk terus mendorong perdamaian di Asia Barat yang kaya energi melalui PBB, di saat ketegangan tinggi antara Barat dan produsen minyak utama Iran atas program nuklirnya.

"Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, China akan terus mendorong perdamaian di Asia Barat," kata Perdana Menteri Wen Jiabao kepada para peserta "World Future Energy Summit" di Abu Dhabi, lapor AFP.

Dia menyoroti "posisi strategis dan penting" wilayah itu karena memiliki "40 persen dari cadangan minyak global".

Pada Minggu, Wen di Arab Saudi, pemasok minyak terbesar China, dan bertemu dengan Raja Abdullah sebagai bagian dari tur Teluk yang juga akan mencakup Qatar.

Kedua belah pihak menandatangani kesepakatan ekonomi dan budaya termasuk beberapa nota kesepahaman antara raksasa petrokimia Saudi SABIC dan Sinopec China untuk membangun pabrik petrokimia di Tianjin, kantor berita resmi Saudi SPA mengatakan.

Mereka juga menandatangani perjanjian kerja sama untuk "penggunaan energi nuklir untuk damai," tambahnya, tanpa merinci.

Perjalanan Wen dilakukan menyusul meningkatnya perseteruan antara Barat dengan Iran, yang mengancam untuk menjatuhkan sanksi pada ekspor minyak Republik Islam, yang menyediakan 11 persen dari impor minyak China.

Iran adalah penyedia terbesar ketiga minyak ke China, sementara Qatar dan Uni Emirat Arab, meskipun keduanya negara penghasil minyak besar, tidak termasuk di antara 10 pengekspor minyak utama ke Beijing.

Kunjungan ke Teluk dilakukan tak lama setelah Wen bertemu dengan Menteri Keuangan Timothy Geithner, yang berada di Beijing untuk menggalang dukungan baru bagi sanksi AS yang bertujuan menekan pendapatan penting minyak Iran.

AS melarang langkah-langkah setiap bank asing melakukan bisnis dengan bank sentral Iran -- yang paling bertanggung jawab untuk memproses pembelian minyak di Republik Islam -- dari pasar keuangan AS.

China menentang sanksi terhadap Iran, yang Washington dan negara-negara lain menuduhnya mengembangkan senjata nuklir -- sebuah tuduhan yang dibantah oleh Teheran. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012