Beirut (ANTARA News) - Jumlah kematian akibat robohnya sebuah bangunan di Beirut naik menjadi 24, Senin, dan sejumlah pejabat Lebanon mengatakan bahwa lebih dari 10 orang mungkin masih berada di bawah reruntuhan, hampir sehari semalam setelah musibah tersebut.

Petugas penyelamat bekerja di tengah hujan lebat untuk berusaha menemukan korban yang selamat di antara puing-puing bangunan permukiman lima lantai itu, yang terletak di daerah Ashrafiyeh, Beirut, lapor Reuters.

Banyak dari mereka yang tewas adalah pekerja asing yang berasal dari Sudan, Ethiopia, Mesir dan Filipina.

Dua-belas orang yang terluka masih dirawat di rumah sakit, kata beberapa pejabat kementerian kesehatan sebelumnya Senin.

Belum jelas apa penyebab musibah itu, yang terjadi setelah hujan deras selama beberapa hari di ibu kota Lebanon tersebut. Sejumlah pejabat mengatakan, bangunan itu sudah tua.

Perdana Menteri Najib Mikati membentuk sebuah tim untuk menyelidiki mengapa bangunan itu roboh dan memastikan keamanan bangunan-bangunan lain di kota itu, yang mungkin rawan roboh. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012