New York (ANTARA News) - Harga minyak naik pada Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena data ekonomi AS dan China positif serta setelah Arab Saudi mengatakan akan menjaga harga tinggi di sekitar 100 dolar AS per barel, kata para analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate atau light sweet untuk pengiriman Februari, melompat 2,01 dolar AS menjadi ditutup pada 100,71 dolar AS per barel, lapor AFP.

Minyak mentah Brent North Sea untuk Maret menetap 19 sen lebih tinggi pada 111,53 dolar AS di London.

Pasar minyak bereaksi terhadap berita bahwa perekonomian China tumbuh 8,9 persen pada kuartal terakhir 2011, yang meski lebih lambat dibandingkan tiga bulan sebelumnya namun lebih baik daripada yang diharapkan 8,6 persen.

China adalah konsumen energi terbesar dan ekonomi kedua terbesar di dunia.

Harga minyak juga naik di New York setelah Arab Saudi mengatakan ingin "menjaga harga minyak di 100 dolar AS per barel atau di atas untuk membiayai pengeluaran domestik yang semakin meningkat," menurut analis Westhouse Securities, Peter Bassett.

Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi memberikan angka dalam sebuah wawancara dengan CNN, Senin, di mana ia menambahkan bahwa produksi kerajaan bisa didorong naik sekitar 2,6 juta barel per hari untuk mengimbangi potensi berkurangnya ekspor Iran.

Namun Iran pada Selasa memperingatkan Arab Saudi untuk mempertimbangkan kembali janjinya untuk menutup setiap kekurangan, mengatakan janji Riyadh untuk masuk ke pasar adalah tidak ramah.

Amerika Serikat dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Iran yang bertujuan mengurangi secara tajam ekspor minyak dan pendapatan Iran dengan harapan menghentikan dugaan pengembangan senjata atomnya. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012