Studi ini akan memperkaya pemahaman kita tentang evolusi dan biologi kentang, serta mempercepat pemuliaan kentang hibrida
Beijing (ANTARA) - Sejumlah ilmuwan telah memetakan sekuens genom berkualitas tinggi untuk 44 kentang liar dan kentang hasil budidaya dan menemukan sebuah gen krusial yang menjadikan kentang sebagai tanaman pangan nonsereal penting di dunia.

Sebuah tim internasional yang dipimpin oleh para peneliti China menyelidiki, di antara sekuens genom tersebut, 732 gen yang sebagian besar diekspresikan dalam stolon atau umbi, dan mengidentifikasi faktor transkripsi yang memungkinkan kentang menumbuhkan umbi, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature.

Temuan itu menunjukkan bahwa penyertaan gen ini mungkin bertepatan dengan munculnya sifat pembawa umbi dalam divergensi garis keturunan tomat dan kentang.

Umbi, organ penyimpanan dan reproduksi yang memberikan kelebihan kelangsungan hidup yang berbeda pada kentang, merupakan bagian yang membuat kentang dapat dimakan.

Para peneliti dari Akademi Ilmu Pertanian China menggunakan alat penyuntingan gen untuk melumpuhkan gen ini. Setelah itu, mereka menghasilkan kentang mutan dengan stolon yang diubah menjadi cabang, alih-alih membesar selama awal terbentuknya umbi.

Mereka juga menemukan bahwa genom kentang secara substansial memperluas daftar gen tahan penyakitnya terhadap penyakit yang ditularkan melalui umbi, sehingga mengubah lanskap genetik sistem kekebalan kentang.

"Studi ini akan memperkaya pemahaman kita tentang evolusi dan biologi kentang, serta mempercepat pemuliaan kentang hibrida di masa depan," kata para peneliti.

Sekuens genom ini telah diunggah ke Pan-Potato Database daring yang dapat diakses secara bebas dan para pakar pertanian dapat menggunakan informasi tersebut untuk membudidayakan spesies kentang yang lebih baik.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022