Purwokerto (ANTARA News) - Kepolisian Resor Banyumas menyelidiki kasus dugaan kekerasan yang dilakukan seorang guru Sekolah Menengah Pertama Ma`arif 2 Sirau, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, terhadap salah satu muridnya.

"Kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut," kata Kepala Polres Banyumas, Ajun Komisaris Besar Polisi Dwiyono, di Purwokerto, Kamis.

Menurut dia, polisi akan tetap berupaya mengumpulkan bukti-bukti meskipun orang tua korban berkeinginan untuk menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.

Kasus kekerasan ini diduga dilakukan seorang guru Bimbingan Konseling (BK) SMP Ma`arif 2 Sirau, IG terhadap IS (14) siswi kelas IX sekolah tersebut pada hari Sabtu (14/1) sehingga korban mengalami patah pada tulang hidung dan harus menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas.

Saat ditemui wartawan, IS mengatakan, kejadian tersebut bermula dari permasalahan di rumah kos yang ditempatinya.

Ia mengaku sudah tidak betah tinggal di rumah kos milik mertua IG sehingga sering pulang ke rumah orang tuanya di Desa Ketangga, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas.

Menurut dia, IG sering kali menyuruhnya untuk kembali ke rumah kos namun permintaan tersebut tidak dihiraukan.

Oleh karena jarang berada di rumah kos, IS pun dipanggil IG untuk datang ke ruangannya.

"Saat itu saya pulang lebih awal, pukul 11.30 WIB, karena ada pemilihan ketua OSIS. Saat sedang duduk di ayunan, saya dipanggil Pak IG untuk datang ke ruangannya," kata IS.

Akan tetapi saat sampai ruangan, IG melempar sebuah buku salawat yang berukuran tebal dan mengenai hidung IS hingga mengalami pendarahan.

Ibunda korban, Sutihat mengatakan, sebelum peristiwa yang dialami anaknya terjadi, IG sempat menelepon dan mengabarkan jika IS tidak jadi pulang ke rumah karena sudah betah tinggal di tempat kos sehingga keluarga tidak perlu menjemputnya.

"Saya heran karena sebelumnya IS mengatakan jika sudah tidak betah di tempat kos dan ingin pulang. Oleh karena itu, saya coba menelepon IS namun ternyata `handphone`-nya disita IG," katanya.

Secara terpisah, Kepala SMP Ma`arif 2 Sirau Mastur Mashudi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus kekerasan yang diduga dilakukan IG terhadap IS. (ANT)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012