memungkinkan dokter melakukan konsultasi jarak jauh, pemeriksaan penyakit mata dengan teknologi kecerdasan buatan
Xiamen (ANTARA) - Xiamen, kota pesisir di Provinsi Fujian, China timur, akan membangun sebuah platform layanan pengobatan jarak jauh (telemedisin) berteknologi 5G untuk penyakit mata, sebagai bagian dari upaya mendorong pelayanan kesehatan dan pengobatan cerdas.

Disetujui oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, proyek itu merupakan salah satu proyek percontohan penerapan "5G plus medis dan kesehatan" di negara tersebut.

Platform itu akan didirikan oleh sebuah rumah sakit mata berteknologi 5G, yang dibangun bersama oleh Xiamen Eye Center di Universitas Xiamen, China Telecom cabang Xiamen dan raksasa teknologi Huawei.

Berbasis teknologi 5G, platform telemedisin itu akan meliputi video dan gambar medis waktu nyata (real-time), sehingga memungkinkan dokter melakukan konsultasi jarak jauh, pemeriksaan penyakit mata dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), serta langkah-langkah diagnosis dan pengobatan lainnya, kata Li Xiaoxin, Kepala Xiamen Eye Center di Universitas Xiamen.

Para profesional medis yakin bahwa penerapan telemedisin berbasis 5G akan secara efektif mengoptimalkan alokasi sumber daya medis regional, dan meningkatkan ketepatan waktu pemantauan, diagnosis, serta pengobatan penyakit mata.

Sejak China memulai komersialisasi layanan 5G pada 2019, teknologi 5G telah diterapkan di sejumlah rumah sakit, pabrik, pelabuhan dan mobil otonomos yang terhubung secara cerdas serta berbagai aspek kehidupan masyarakat lainnya.

Xiamen telah membangun sekitar 11.000 stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) 5G per Mei, dan berupaya menambah jumlahnya menjadi 20.000 hingga akhir tahun ini, menurut statistik dari biro perindustrian dan teknologi informasi kota tersebut. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022