Ambin (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi mencapai empat meter di Laut Maluku pada 13-14 Juni 2022

"Gelombang tinggi 2,5 meter hingga empat meter berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Tanimbar dan laut Arafuru yang berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ambon Ashar di Ambon, Senin.

Baca juga: BMKG: Tiga hari ke depan, waspadai gelombang hingga 4 meter di NTT

Gelombang setinggi 1,25 -2,50 meter (sedang) juga berpeluang terjadi di perairan Buru, perairan Kepulauan Sermata-Leti, perairan Kepulauan Babar, perairan Pulau Ambon dan Kepulauan Lease, perairan Kei, laut Banda, dan perairan Kepulauan Aru.

Ia mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar antara 5-20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin sekitar 5-20 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa bagian timur, Selat Sumba, Perairan Kupang - Pulau Rote, Laut Banda, dan Laut Arafuru. "Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," katanya.

Baca juga: BMKG: Perairan NTT masih berpeluang dilanda gelombang 4 meter

Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang hingga 4 hingga di NTT tiga hari ke depan


BMKG mengimbau masyarakat untuk memperhatikan risiko tinggi keselamatan pelayaran. Risiko tinggi untuk perahu nelayan, jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, sedangkan kapal tongkang 16 knot dengan tinggi gelombang 1,5 meter.

Sementara risiko tinggi untuk kapal feri kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, dan kapal ukuran besar, seperti kapal kargo atau kapal pesiar, risiko tinggi jika menghadapi kecepatan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada, " katanya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022