Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian mendorong produksi beras organik ramah lingkungan untuk meningkatkan produk komoditas bernilai tambah dan berdaya saing di pasar dunia, kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi.

“Saat ini konsep organik telah banyak direplikasi daerah, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di pedesaan dan nasional. Organik mampu menjaga ekosistem kita, memperbaiki struktur tanah, menyehatkan dan memberi nilai tambah,” kata Suwandi dalam keterangan pers di Jakarta, Senin.

Saat ini, salah satu daerah yang berkomitmen mengembangkan budi daya padi organik ramah lingkungan adalah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Plh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulut, Wilhemina Pangemanan menyebutkan salah satu yang menjadi prinsip dalam pengembangan beras organik adalah prinsip lingkungan.

Prinsip tersebut menjaga dan meningkatkan keseimbangan dalam ekosistem, mencegah eksploitasi berlebih, dan memaksimalkan penggunaan sumber daya yang terbarukan.

"Adanya pengembangan beras organik di Sulut meningkatkan pendapatan petani di Sulut," kata Wilhemina.

Perwakilan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sulawesi Utara, Johanis Wowor mengatakan beras organik bersangkutan dengan pertanian organik yang menjadi jawaban bagi petani untuk meningkatkan kemandirian petani, misal sebagai solusi dari tingginya harga pupuk kimia saat ini.

Pertanian organik, kata dia, tak membutuhkan pupuk buatan pabrik sehingga bila dikombinasikan dengan bidang peternakan, pengadaan pupuk bisa diupayakan sendiri. Pupuk organik juga lebih ramah lingkungan dibanding pupuk non organik.

“Dengan tak adanya ketergantungan terhadap pupuk pabrik, petani bisa lebih mandiri dan hemat modal. Dengan kemandirian, posisi tawar petani juga lebih kuat,” katanya.

James Massie salah seorang petani padi organik menyatakan pentingnya menambah nilai pada produk agrikultur melalui industri makanan sehat. Diperlukan riset dan pengembangan untuk meningkatkan nilai tambah produk. Pengembangan juga diperlukan pada Sumber Daya Manusia yang ada untuk penerapan inovasi.

"Beras organik membuka peluang bagi petani dan peternak untuk saling bekerja sama dan meningkatkan nilai jual dari hasil produksinya. Selain itu produk yang dihasilkan memiliki keunggulan tersendiri karena lebih sehat dan ramah lingkungan," katanya.

Baca juga: Kementan dorong pertanian organik bersertifikasi guna dongkrak ekspor

Baca juga: Kementan sebut produksi beras berpotensi diekspor

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022