Madiun (ANTARA News) - Tiga buah gudang kapuk dan sebuah rumah milik Saikun di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis malam, ludes terbakar.

Kepala Polsek Kare, AKP Sukatin, mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

"Hingga kini api belum dapat dipadamkan sepenuhnya. Hal ini karena akses kendaraan pemadam kebakaran menuju lokasi kejadian sangat jauh. Dibutuhkan waktu sedikitnya satu jam untuk menuju lokasi kebakaran," ujar dia.

Dua unit kendaraan pemadam kebakaran baru datang ke lokasi dua jam lebih setelah kebakaran awal terjadi. Diperkirakan jarak pusat kota dengan lokasi kebakaran mencapai 50 kilometer.

"Hingga kini polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Saat ini kami fokus pada pemadaman api," kata AKP Sukatin.

Salah satu warga desa setempat yag berada di lokasi, Kariadi, mengatakan, api dengan cepat membesar karena di dalam gudang tersebut tidak saja berisi kapuk, namun juga hasil perkebunan lainnya seperti cengkih dan jagung.

"Jumlah kapuknya mencapai puluhan ton, sedangkan cengkih dan jagung sebanyak beberapa kwintal. Semua hasil perkebunan tersebut siap dijual," ujar Kariadi.

Ia mengira titik api pertama berasal dari salah satu gudang yang ada. Hal ini terlihat dari besarnya kobaran api hingga merambat ke dua gudang lainnya dan rumah milik korban.

"Kami sudah menelepon kendaraan pemadam kebakaran, namun hingga dua jam lamanya tidak datang-datang. Malah ada informasi, jika satu kendaraan pemadam kebakaran sempat terperosok hingga nyaris masuk parit akibat jalan lereng Gunung Wilis yang curam," kata dia.

Alhasil, sambil menunggu kedatangan kendaraan pemadam kebakaran, warga bergotong-royong memadamkan api dengan alat seadanya, seperti selang kecil, ember, dan lainnya. Namun, api semakin membesar.

"Dugaan sementara, kebakaran akibat hubungan arus pendek listrik. Namun pastinya saya juga tidak tahu, karena polisi masih sibuk membantu memadamkan api dan mengamankan lokasi," kata Kariadi.

Sementara, pemilik gudang dan rumah, Saikun, terlihat syok dengan musibah yang dialaminya. Korban tidak dapat berkomentar saat sejumlah wartawan berusaha memintai keterangan. (SAS/E008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012