Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah mengatakan, suku bunga BI (BI rate) masih sulit untuk turun pada semester pertama tahun ini. "Semester satu masih agak sulit (turun). Ada kemungkinan semester dua turun," kata Burhanuddin usai mengikuti pembukaan rakor penanganan korupsi di Istana Negara Jakarta, Selasa. Burhanuddin mengatakan hal itu berkaitan dengan keputusan Rapat Dewan Gubernur BI Selasa ini yang mempertahankan BI rate tetap 12,75 persen. Menurutnya, keputusan itu mempertimbangkan masih tingginya laju inflasi inti pada Februari 2006 yang mencapai 0,63 persen. "Artinya ada inflasi dari sisi permintaan yang cukup besar. Kecenderungan inflasi masih cukup kuat, sehingga kita harus menjaga dengan sebaik mungkin," katanya. Burhanuddin mengatakan, faktor inflasi dari sisi impor memang sudah menurun akibat menguatnya nilai tukar rupiah, namun inflasi dari beberapa komoditi di dalam negeri seperti beras terlihat terus meningkat. Sebelumnya, Menko Perekonomian Boediono menyatakan optimis suku bunga BI akan turun di bawah 10 persen meski BI sampai saat ini masih mempertahankan BI rate di posisi 12,75 persen. Menurutnya. tingkat suku bunga sangat tergantung laju inflasi, yang diperkirakan akan di bawah 8 persen pada akhir tahun. "Kalau inflasi turun, otomatis suku bunga turun," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006