Islamabad (ANTARA News/Reuters) - Tentara Pakistan pada Senin menolak temuan Amerika Serikat (AS) tentang serangan udara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) lintas-perbatasan pada 26 November 2011, yang menewaskan 24 tentara Pakistan dan menjerumuskan hubungan ke titik rendah.

"Pakistan tidak setuju dengan beberapa bagian dan temuan laporan penyelidikan itu, karena tidak sesuai dengan kenyataan," kata pernyataan tentara Pakistan.

Laporan AS, yang disiarkan pada 22 Desember 2011, itu mengkliam AS dan Pakistan bersalah atas peristiwa perbatasan tersebut, yang menambah hubungan tegang keduanya.

"Pengenaan sebagian tanggung jawab kejadian itu kepada Pakistan tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat diterima," kata tentara Pakistan.

Pakistan menanggapi serangan itu dengan menutup jalur darat untuk memasok pasukan pimpinan NATO di Afghanistan dan memaksa AS mengosongkan pangkalan udara untuk meluncurkan pesawat tidak berawak.

Pada pekan lalu, pejabat tinggi keamanan Pakistan kepada kantor berita Inggris, Reuters, menyatakan bahwa jalur itu akan dibuka kembali, namun ongkos besar akan dikenakan.

Utusan AS untuk membahas pasca-perang Afghanistan akan melakukan perjalanan tidak terjadwal ke New Delhi setelah Pakistan, pesaingan India, menolak kunjungannya, kata pejabat pada pekan lalu.

Pejabat Amerika Serikat menyatakan Pakistan memberitahu mereka bahwa negara itu tidak mau menerima utusan khusus Marc Grossman sampai Islamabad menyelesaikan kajian tentang kelanjutan hubungan dengan Washington, yang terpuruk ke titik terendah dalam beberapa bulan belakangan.

Departemen Luar Negeri AS menyatakan, Grossman ke India pada Jumat, yang dukungannya untuk Afghanistan dan Presiden Hamid Karzai sangat dibenci banyak pihak di Pakistan, yang menuduh New Delhi mencoba menggunakan masalah itu untuk menentang Islamabad.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Victoria Nuland, menyatakan bahwa pihaknya tidak mengirim pesan apa pun ke Pakistan melalui perjalanan Grossman ke India, dan menegaskan bahwa ia ingin mengunjungi negara itu.

Hubungan Washington dengan Islamabad rusak parah pada Januari 2011 akibat pembunuhan dua warga Pakistan oleh kontraktor badan sandi AS (CIA).

AS kian membuat marah dan mempermalukan tentara kuat Pakistan pada Mei 2011 dengan serangan sepihak pasukan khusus, yang menewaskan pemimpin Alqaida, Osama bin Laden.

Pakistan menyatakan bahwa serangan itu tidak diberitahukan sehingga termasuk pelanggaran terhadap kedaulatannya.

Pakistan meninjau hubungan dengan Washington di tengah penurunan tajam hubungan keduanya, terutama setelah pasukan AS membunuh Osama bin Ladin dalam serangan sepihak di kota garnisun Abbottabad itu.

Islamabad menuntut permintaan maaf dan membekukan kerjasama sesudah serangan udara NATO di dekat perbatasan Afghanistan pada 26 November 2011 yang menewaskan 24 tentara Pakistan.

Presiden AS, Barrack Obama telah menyuarakan penyesalan, tapi tidak mengungkapkan permintaan maaf penuh.

AS akan menarik sebagian besar pasukannya dari Afghanistan pada 2014, mengakhiri lebih dari satu dasawarsa perang. Tapi, banyak pejabat AS memiliki keprihatinan mendalam tentang peran Pakistan, dan meyakini CIA berhubungan dengan pejuang di Afghanistan.

Sejumlah 2.876 tentara asing tewas, yang 1.886 di antaranya adalah serdadu AS, akibat perang melawan gerilyawan Taliban di Afghanistan sejak akhir 2001.
(Uu.B002/Z002)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012