Malang (ANTARA News) - Selain untuk kepentingan praktek para mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unibraw, museum anatomi milik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbesar di Malang itu juga dibuka untuk kalangan pelajar dan masyarakat umum yang membutuhkannya. "Museum anatomi ini tidak saja untuk kalangan mahasiswa FK Unibraw, tetapi kalangan medis lainnya, seperti kebidanan, keperawatan dan praktisi kedokteran lainnya. Masyarakat umum yang membutuhkan juga bisa menggunakan alat bantu praktek anatomi tersebut," kata Ketua Laboratorium Anatomi FK Unibraw, Dr. Onggung Napitupulu, Rabu. Menurut dia, jumlah tubuh manusia yang telah diawetkan dengan formalin dan `dimuseumkan` itu sebanyak 80 model mulai dari tubuh utuh hingga janin yang masih dalam kandungan, termasuk tahap-tahap perkembangannya yang dilengkapi dengan keterangan. Selain janin, katanya, model tubuh manusia lainnya itu juga dilengkapi dengan keterangan secara detail diantaranya preparat embriologi, sistem syaraf pusat dan syaraf tepi, sistem kardio vaskuler, sistem respirasi, muskulosketel serta preparat organ dalam. Ia mengakui keberadaan museum anatomi tidak lepas dari kebutuhan mahasiswa FK yang semakin banyak, terutama mayat sebagai bahan praktek yang rata-rata dalam satu periode sekitar 20 cadaver. Apalagi, lanjutnya, tidak semua mayat untuk cadaver bisa didapatkan, sehingga perlu adanya penyediaan bahan pratikum yang tahan lama dan salah satu solusinya adalah mendirikan museum anatomi. Di samping terpenuhinya kebutuhan cadaver, katanya, mahasiswa yang melakukan pratikum preparat juga merasa aman dan nyaman, karena ruangan laboratorium didesain berbeda dengan laboratorium yang penuh dengan bau formalin. "Semua yang ada di museum anatomi ini sudah mewakili seluruh anatomi baik anatomi regional maupun sistematis dan diharapkan potongan-potongan itu bisa untuk praktek regional dan mayat utuh untuk praktek secara sistematis," ujarnya. Akibat kesulitan mendapatkan mayat sebagai bahan praktek mahasiswa, FK Unibraw belum lama ini mendirikan museum anatomi yang terbuka untuk umum. (*)

Copyright © ANTARA 2006