Kita akan bangun sistem inovasi bekerja sama dengan Kemdagri dan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) seluruh Indonesia.
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Riset dan Teknologi mempersiapkan kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk membangun Sistem Inovasi Daerah (Sida) di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

"Kita akan bangun sistem inovasi bekerja sama dengan Kemdagri dan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) seluruh Indonesia," kata Menristek Gusti Mohammad Hatta seusai pelantikan pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan kementerian ristek, di Jakarta, Selasa.

Saat ini, lanjut dia, sebenarnya sudah banyak kerja sama antara Kemristek bersama sejumlah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) dengan Balitbangda di daerah-daerah untuk membangun sistem tersebut.

"Saya harapkan dengan kerja sama ini, Sida akan terus tumbuh di daerah-daerah, lalu dengan perguruan-perguruan tinggi di daerah berlomba-lomba mengembangkan potensi daerah," katanya.

Di negara modern, lanjut dia, proses pengembangan produk inovasi dimotori oleh perusahaan swasta, namun di Indonesia hal ini belum berjalan baik, padahal kegiatan litbang beresiko tinggi dan membutuhkan investasi besar.

Karena itu Kemristek, ujar Menteri, harus menjadi motor penggerak agar gerakan R&D nasional untuk penciptaan produk-produk berbasis Iptek hasil litbang bisa menjadi semarak.

"Melalui Sistem Inovasi Nasional dan Daerah Kemristek mengkoordinasikan para pengembang Iptek di LPNK, litbang pemerintah dan perguruan tinggi agar produk berbasis Iptek dapat memberikan nilai tambah atau manfaat riil bagi masyarakat," katanya.

Ia juga memuji kreativitas para siswa SMK di Solo dengan memproduksi mobil Kiat-Esemka dan menyatakan mendukung serta siap membantu menyempurnakannya agar menjadi mobil nasional yang sesuai dengan standar industri.

"Saya sudah suruh (jajaran Kemristek -red) pelajari mobil Esemka ini, apa yang bisa kita bantu, misalnya mesinnya yang 1.500 cc, bodinya, apakah sudah pas, masih perlu dukungan riset supaya sempurna," katanya.

Ia menegaskan bersedia saja jika mobil Esemka ini dijadikan mobil dinas di Kementeriannya.

"Kita harus dukung," ujarnya sambil menambahkan bahwa mobil Esemka sebenarnya merupakan program Kemdikbud untuk 10 SMK di Indonesia, namun sebagaimana halnya suatu program pengajaran, masih perlu penyempurnaan untuk bisa diproduksi dengan standar industri.

Menurut dia, sudah banyak produk-produk buatan Indonesia, tapi sayangnya bahan bakunya masih tergantung dari luar, karena itu yang paling penting adalah bagaimana meningkatkan muatan lokalnya.

"Caranya dengan kampanye `saya cinta produk Indonesia`, karena kalau tidak nanti masyarakat beli dari luar terus, padahal maksudnya kalau produk kita dibeli, kita bisa terus produksi, orangnya makin trampil, lalu produk makin bagus," katanya.

(D009/R010)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012