harga CPO di Sumsel selalu terjadi perubahan, karena ditentukan hasil kesepakatan dalam rapat diadakan dua kali sebulan antara pihak dinas perkebunan dengan sejumlah pengusaha perkebunan komoditas tersebut.
Palembang (ANTARA News) - Harga minyak sawit mentah (CPO) di Sumatera Selatan pada Rabu tercatat Rp7.627 per kilogram, atau naik dibandingkan sebelumnya yang mencapai Rp7.095 per kg.

Kabid pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan, Dinas Perkebunan Sumsel, Minarsih, di Palembang, Rabu, mengatakan, harga CPO di daerah ini dalam beberapa bulan terakhir memang belum stabil dan selalu terjadi perubahan.

Dijelaskannya, harga CPO di Sumsel selalu terjadi perubahan, karena ditentukan hasil kesepakatan dalam rapat diadakan dua kali sebulan antara pihak dinas perkebunan dengan sejumlah pengusaha perkebunan komoditas tersebut.

Selain itu, kata dia, juga berpatokan dengan pasaran di luar negeri, karena sebagian hasil CPO Sumsel diekspor ke sejumlah negara konsumen.

Menurut dia, naik dan turunnya harga CPO tersebut juga sangat tergantung dengan perbaikan pendapatan petani. Jika mengalami kenaikan dengan sendirinya nilai jual buah sawit atau tandan buah segar (TBS) akan ikut menyesuaikan.

Dikatakannya, di Sumsel terdapat puluhan pengusaha swasta nasional dan asing yang mengelola perkebunan kelapa sawit dengan total luas kisaran 600 ribu hektar tersebar pada beberapa daerah penghasil, seperti di Kabupaten Muaraenim, Lahat, Pagaralam, Musibanyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu termasuk di wilayah Kabupaten Musirawas.

Hasil CPO, selama ini selain diolah menjadi minyak goreng curah juga dipasarkan ke luar negeri untuk menambah pemasokan devisa ekspor nonmigas Sumsel.

Berdasarkan data, ekspor CPO Sumsel priode Januari-Oktober 2011 tercatat menghasilkan devisa 4,362 miliar dolar Amerika Serikat, atau meningkat jika dibandingkan periode bulan yang sama tahun 2010 hanya 2,734 miliar dolar AS.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Sumsel, Bismark, secara terpisah mengatakan bahwa dari total perolehan devisa ekspor nonmigas Sumsel priode Januari-Oktober 2011 yang mencapai 4,362 miliar dolar, diperoleh melalui sejumlah komoditas andalan.

Dikatakannya, sejumlah komoditas andalan penyumbang devisa utama yakni karet, kayu/produk kayu, udang, kopi, CPO, batu bara, teh dan juga ada beberapa produk lainnya.

Ia menambahkan, dari jumlah komoditas andalan ekspor nonmigas Sumsel priode Januari-Oktober 2011 itu, yang paling besar menyumbang devisa masih tetap karet senilai 3,392 miliar dolar, disusul batu bara 107,670 juta dolar, dan CPO pada posisi ketiga dengan nilai 53,737 juta dolar AS.

(M033/H099)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012