Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan bahwa personelnya yang ditempatkan di wilayah perbatasan juga memiliki kemampuan mengajar sehingga bisa dimanfaatkan jasanya menjadi guru bantu.

"Sesuai dengan nota kesepahaman dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, personel Angkatan Darat yang berada di perbatasan bisa menjadi tenaga guru bantu," katanya di sela Rapat Pimpinan TNI Angkatan Darat Tahun 2012 di Jakarta, Rabu.

Jadi, ujarnya, jika seandainya ada wilayah perbatasan atau terpencil yang kekurangan tenaga pengajar, personel Angkatan Darat bisa diperbantukan sebagai guru bantu.

Menurut Pramono Edhie, hal itu merupakan bagian dari Bakti TNI yang diturunkan dengan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) berskala besar.

"Anggaran yang dialokasikan untuk belanja pegawai cukup besar, sehingga kita terus meningkatkan pendidikan dan latihan personel, selain untuk kesejahteraan," katanya.

Kekuatan Angkatan Darat itu adalah manusianya, itu yang membedakan dengan angkatan yang lain, katanya menambahkan.

TNI AD mendapat alokasi anggaran Rp30,2 triliun pada tahun 2012. Anggaran tersebut akan digunakan untuk belanja personel, belanja barang (alutsista), dan belanja modal.

Program TMMD sendiri secara serentak telah dilaksanakan di 61 kabupaten/kota, 81 kecamatan, dan 162 kelurahan/desa di seluruh wilayah Indonesia. (P012/R007)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012