Banjarmasin, (ANTARA News) - Populasi penyu hijau (chelonia mydas) di provinsi Kalimantan Selatan semakin terancam akibat tindakan masyarakat yang tidak bersahabat dengan lingkungan, seperti maraknya kegiatan penangkapan ikan dengan bom. Kesimpulan tersebut merupakan hasil wawancara ANTARA, Rabu (8/3) dengan sejumlah aktivis lingkungan "Kompas Borneo" dari Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin yang melakukan observasi dan invetarisasi vegetasi di Pulau Kelambau, Desa Labuan Barat, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalsel. Tim yang melakukan penelitian selama dua pekan (21 Februari-5 Maret 2006) menemukan fakta di lapangan bahwa sejak tahun 2004 kelangsungan populasi penyu hijau terancam. Hal ini disebabkan karena perubahan pola ekosistem di Pulau Kelambau yang merupakan habitat asli penyu hijau. Disamping tidak pernah dilakukan langkah penyelamatan lingkungan, termasuk upaya konservasi bagi kelestarian penyu hijau. Kondisi ini benar-benar menunjukkan ancaman serius terhadap populasi penyu hijau secara menyeluruh di wilayah Kalsel, lanjut "Kompas Borneo". Masyarakat nelayan yang bermukim di daerah itu juga mengaku semakin sulit mendapatkan telur penyu dalam tiga tahun terakhir. Ini merupakan indikator bahwa populasi penyu hijau semakin berkurang di kawasan pantai tersebut. Kebiasaan masyarakat nelayan yang gemar berburu telur penyu juga merupakan ancaman bagi kelangsungan populasi penyu hijau, disamping penangkapan ikan dengan menggunakan bom ikan dan cara-cara lainnya yang tidak bersahabat dengan lingkungan.(*)

Copyright © ANTARA 2006