Surabaya (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono membuka Rembug Nasional Saudagar Nahdlatul Ulama dan NU Expo 2012 yang ditandai dengan pemukulan bedug sebagai bentuk peresmian dari acara.

Acara Rembug Nasional Saudagar NU dan NU Expo ini diselenggarakan di Grand City Convention and Exhibition, Surabaya, Kamis, yang dihadiri ratusan saudagar NU serta pengurus Himpunan Pengusaha Nahdliyin.

Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut, Ibu Herawati yang mendampingi Wapres, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan istri.

Wapres dalam sambutannya, sesaat sebelum membuka acara, berharap rembug nasional dan NU Expo ini akan memunculkan berbagai gagasan baru. Dalam forum ini, ujar Wapres, para peserta dapat saling mempelajari serta berbagi contoh-contoh keberhasilan untuk dibawa pulang ke pesantren masing-masing.

"Menurut hemat saya, satu agenda penting dari Rembug Nasional ini adalah mencari jalan bagaimana dapat memperluas dan melipatkan kisah-kisah sukses itu agar tak hanya muncul di satu-dua basis NU saja," kata Wapres.

Wapres mengatakan NU dan Himpunan Pengusaha Nahdliyin harus mampu menumbuhkan kemandirian itu dalam seluruh jaringan NU, sebagaimana NU sendiri tumbuh menjadi organisasi muslim terbesar di Tanah Air.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menyebutkan pengalaman menunjukkan bahwa salah satu upaya perbaikan kesejahteraan yang paling efektif dan cepat adalah melalui jalur pengembangan kewirausahaan.

"Ibaratnya, kita memberikan kail kepada saudara-saudara kita yang tertinggal. Kail itulah yang akan mereka pakai untuk memperbaiki kesejahteraan. Kita tidak sekedar memberikan ikan yang sekali dimakan habis dan berikutnya menciptakan ketergantungan," kata Wapres.

Mendorong kewirausahaan berarti menciptakan kemandirian, ujar Wapres.

"Saya melihat bahwa Rembug Nasional ini akan dapat menghidupkan kembali cita-cita Nahdlatut Tujjar, gerakan untuk memperkuat perekonomian rakyat melalui peningkatan kewirausahaan mereka," kata Wapres.

Menurut Wapres, alangkah indahnya jika semangat wirausaha itu berpadu dengan nuansa religius yang menjadi ciri khas NU. Pengusaha yang religius tentu akan menjunjung tinggi etika bisnis dan bekerja keras, serta lebih welas asih dan peduli pada sesama.
(H017/E001)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012