Banda Aceh (ANTARA News) - Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Young Sun, meminta Pemerintah Aceh melindungi warga negaranya yang tinggal di provinsi itu.

"Kami minta pemerintah daerah dapat memberikan perlindungan dan rasa aman untuk 20 warga Korea Selatan yang tinggal di Aceh," katanya disela-sela melakukan pertemuan dengan Pemerintah Aceh yang diwakili Sekda setempat, T Setia Budi, di ruang kerja gubernur, Kamis.

Dijelaskan dia, kedua puluh warga Korea Selatan yang tinggal di provinsi berpenduduk 4,6 juta jiwa itu berasal dari kalangan akademisi, staf ahli dan pelatih tae-kwon do.

"Kehadiran puluhan warga negara kami ke Aceh merupakan bagian dari kerja sama yang telah terbina antara Pemerintah Aceh dengan Korea Selatan," kata Kim, yang baru pertama berkunjung ke Aceh itu.

Kunjungan dia ke provinsi paling ujung barat Indonesia itu guna menghadiri pembukaan Pusat Kebudayaan Korea (Korean Cultural Center) di Universitas Syiah Kuala, meninjau komunitas masyarakat Korea Selatan di Aceh, dan meninjau keadaan Aceh pascatsunami.

Ia mengatakan kerja sama yang baik, dimulai dari adanya saling memahami satu sama lain berdasarkan pengetahuan yang baik akan budaya masing-masing.

Setia Budi, sebagai respons permintaan Kim itu, mengataka, Pemerintah Aceh siap untuk melindungi warga negara Korea Selatan yang tinggal di provinsi yang memiliki 23 kabupaten/kota itu.

"Kami siap membantu jika mereka mengalami masalah dan memerlukan bantuan," katanya.

Setia Budi menjelaskan, Provinsi Aceh akan menggelar pemilihan kepala darah (Pilkada) gubernur/wakil gubernur dan pemilihan 17 bupati/wakil bupati serta wali kota/wakil wali kota yang berlangsung pada 16 Februari 2012.

"Memang situasi politik di Aceh saat ini sangat dinamis, Namun Pemerintah Aceh tetap akan memberikan perlindungan dan rasa aman bagi semua pihak termasuk warga negara asing," Kata Setda.

Pemerintah Aceh juga menyampaikan, ucapan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Korea Selatan yang telah banyak membantu Aceh melewati masa-masa sulit, ketika musibah gempa dan tsunami terjadi pada 26 Desember 2004. (KR-IFL)


Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012