Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia melalui akreditasi Kementerian Sumber Daya Manusia memilih 25 perusahaan rekrutmen dari Bangladesh untuk menghindari praktik monopoli, kata Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia M Saravanan.

Dalam sebuah pernyataannya seperti dikutip Bernama di Kuala Lumpur, Minggu, ia membantah tuduhan terkait keterlibatan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dalam pemilihan perusahaan rekrutmen.

"Ini sama sekali tidak benar dan tidak berdasar," katanya.

"Pernyataan saya tentang pertemuan dengan Yang Mulia dan menjelaskan urusan pekerja asing Bangladesh saat ini di negara kita diambil konteksnya. Pertemuan saya dengan Yang Mulia adalah untuk menceritakan situasi pekerja asing saat ini dan inisiatif yang diambil oleh Kementerian saya untuk bekerja lebih baik,” ujar dia.

Saravanan mengatakan dalam upaya untuk menciptakan aksesibilitas yang lebih baik bagi calon pekerja dan untuk memastikan tata kelola yang lebih baik dari proses rekrutmen. Kementeriannya memilih 25 perusahaan dari daftar 1.520 yang disediakan oleh Kementerian Tenaga Kerja Bangladesh.

Ia menjelaskan, sebelum adanya keputusan itu, hanya ada 10 perusahaan yang terlibat dalam perekrutan pekerja dari Bangladesh, yang sayangnya membuat banyak pekerja tergiur dengan janji pekerjaan yang layak dan kemudian ditinggalkan oleh agen dari kedua negara.

Lebih lanjut, Saravanan mengatakan kementeriannya juga akan lebih lanjut mengakreditasi 250 perusahaan lain yang akan menetapkan dan beroperasi dalam struktur 25 perusahaan tersebut untuk menjadi bagian dari ekosistem rekrutmen terutama dalam memenuhi standar dan pedoman yang ditetapkan.

Kementerian Sumber Daya Manusia hanya berurusan dengan 25 perusahaan yang ditunjuk yang akan dipantau secara ketat untuk menjamin bahwa pedoman Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) yang berkaitan dengan kesejahteraan pekerja dipatuhi, ujar dia.

"Malaysia serius dalam menangani masalah kerja paksa yang menodai kedudukan internasional kami. Dan kedua, adalah tanggung jawab 25 (perusahaan) untuk memastikan bahwa 250 lainnya memenuhi standar perekrutan yang ketat dan praktik terbaik internasional yang ditetapkan oleh Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia," katanya.

Baca juga: Malaysia teken rekruitmen tenaga kerja dari Bangladesh
Baca juga: Malaysia minta Bangladesh tampung kembali pengungsi Rohingya
Baca juga: Migrant Care: MoU Malaysia-Bangladesh untuk menekan Indonesia

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022